Politicawave: Kampanye Hitam untuk Jokowi 94,9%, Prabowo 13,5%

Sementara kampanye negatif yang menyerang Jokowi hanya 5,1%. Sedangkan Prabowo sebesar 86,5%.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Jul 2014, 14:18 WIB
Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang hari pencoblosan yang tinggal beberapa hari lagi, persaingan kedua kubu capres-cawapres semakin ketat. Berbagai cara pun dilakukan. Termasuk menyebarkan kampanye hitam dan negatif demi memenangkan pilpres 9 Juli mendatang.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (4/7/2014), lembaga pemerhati media sosial Politicawave memetakan serangan kampanye hitam terhadap kedua kandidat presiden dan wakil presiden.

Jokowi-JK merupakan pasangan yang paling banyak mendapat serangan kampanye hitam yang cenderung fitnah. Jumlahnya 94,9%. Sedangkan kampanye negatif 5,1%.

Adapun pasangan Prabowo-Hatta hanya mendapat serangan kampanye hitam 13,5% dan kampanye negatif 86,5%.

Capres nomor urut 2 Joko Widodo berulang kali diterpa kampanye hitam. Mulai dari fitnah yang disebarkan Tabloid Obor Rakyat dan Martabat yang menyebut Jokowi sebagai keturunan non-pribumi. Bahkan disebut non-muslim.

Partai pengusung Jokowi, PDI Perjuangan juga sempat dituding menganut paham komunisme. Tudingan itu bahkan diberitakan salah satu televisi swasta nasional, TV One. Buntutnya, sejumlah massa menyerang kantor televisi itu yang berada di DI Yogyakarta.

Sedangkan kampanye negatif terhadap Prabowo Subianto di antaranya surat pemecatan dari dinas militer yang tercantum dalam dokumen Dewan Kehormatan Perwira.

Peristiwa saling serang dari kedua kubu kandidat presiden 2014 itu disesalkan mantan kepala staf angkatan darat Ryamizard Ryacudu. Ryamizard berharap kedua kubu bisa berpolitik dengan santun dan tidak saling menjatuhkan satu sama lain.

Masa kampanye masih akan berlangsung hingga hari Sabtu 5 Juli esok. Setelah itu akan memasuki masa tenang hingga pelaksanaan pemilu presiden 9 Juli mendatang. Pemilu yang aman dan damai tentu menjadi harapan seluruh masyarakat Indonesia.

Baca juga:


Survei Kepribadian untuk Pasangan Capres-Cawapres
Menang Survei Jaminan Menang Pilpres?
Debat Terakhir, Prabowo-Hatta Bakal Soroti Kebijakan Impor Pangan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya