Hadapi Open Sky, AirAsia Ingin Nego Hal Ini ke Pemerintah

Industri penerbangan nasional saat ini selalu terintegrasi dengan negara lain.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Jul 2014, 20:55 WIB
Maskapai penerbangan AirAsia kembali melakukan langkah efisiensi.

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia mengaku akan mengajukan beberapa hal kepada pemerintah dalam rangka menghadapi Open Sky pada tahun 2015.

Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko menjelaskan satu hal utama yang akan dinegosiasikan yaitu mengenai penerapan bea masuk untuk segala macam sparepart pesawat.

"Sekarang ini agak definisinya itu tidak hitam putih, tapi abu-abu. Kita inginnya kepastian semua sparepart yang terkait pesawat bea masuknya nol," ungkap Sunu di Jakarta, Selasa (1/7/2014).

Sunu menjelaskan industri penerbangan saat ini selalu terintegrasi dengan negara lain. Sebab itu penerapan bea masuk dinilai akan mengurangi tingkat daya saing bisnis terkait.

Dewan Komisaris Indonesia AirAsia Dharmadi menambahkan salah satu yang mengakibatkan tingginya harga tiket di beberapa maskapai adalah beban biaya impor sparepart tersebut.

"Kenapa minta karena negara tetangga memperlakukan yang sama kita berbisnis dengan semua saling interaksi. "Karena ada maintenance centre di Indonesia dengan impor sparepart itu dibebankan ke airlines," tegasnya.

Tidak hanya itu, hal lain yang akan dinegosiasikan mengenai pajak bandara yang dinilai tidak sesuai dengan beberapa bandara internasional yang ada di negara-negara lainnya.

"Tentunya charging di bandara itu yang perlunya kita harus negosiasikan kembali, karena dalam situasi seperti ini kita saling mendukung demi eksis di kancah internasional," pungkas Dharmadi. (Yas/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya