Didukung Ruhut, Jokowi: Dulu Sering Nyerang, Pasti Ada Sesuatu

Ruhut menyatakan mendukung Jokowi karena karena kecewa atas sikap partai-partai koalisi yang tak mendukung SBY sepenuh hati.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 23 Jun 2014, 23:52 WIB

Liputan6.com, Pontianak - Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul malam ini mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Sikap Ruhut saat ini berbanding terbalik dengan serangan kritik yang kerap ditujukannya kepada Jokowi selama ini.

Namun hal tersebut rupanya tak menjadi masalah bagi Jokowi. Bahkan Gubernur non-aktif DKI Jakarta itu mengaku dengan senang hati menerima dukungan dari Ruhut.

"Dengan senang hati, terima dukungan itu. Dengan senang hati dong," ujar Jokowi di sela-sela kegiatan kampanyenya di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (23/6/2014).

Namun demikian, mantan Walikota Solo itu mengaku tak terlalu memahami perubahan sikap Ruhut tersebut. Yang dulunya gencar menghujaninya dengan kritikan, kemudian balik mendukungnya ketika Partai Demokrat berkoalisi dengan Gerindra dan resmi mendukung Prabowo-Hatta.

"Artinya pasti ada sesuatu kenapa beliau itu dulu sering nyerang. Kemudian berbalik. Tanyakan ke sana. Ooo, ternyata Jokowi memang... Hehehe saya nggak ngerti," jelas Jokowi.

Dalam deklarasi dukungannya, Ruhut menyatakan mendukung Jokowi karena karena kecewa atas sikap partai-partai koalisi yang tak mendukung SBY sepenuh hati. Terlebih, Prabowo menyebut ada kebocoran anggaran, padahal di hadapan ratusan pengurus Demokrat, pasangan nomor urut 1 itu berjanji meneruskan program SBY.

"Mereka kan didukung partai koalisi pemerintahan sekarang, tapi malah nyerang kita dengan sebut bocor. Seharusnya, dia (Prabowo) berkaca dan tanya dulu ke Pak Hatta bagaimana," ujar Ruhut dalam keterangannya di Jakarta.

Alasan lain ia berubah pikiran adalah karena slogan yang diusung Jokowi-JK, yakni 'Indonesia Hebat'. Menurut dia, kalimat itu bentuk pujian tidak langsung kepada pemerintahan Presiden SBY. Ruhut pun membandingkannya dengan slogan yang diangkat pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yaitu 'Indonesia Bangkit'.

"Artinya mereka mengakui keberhasilan SBY selama 10 tahun ini, makanya dikatakan 'Indonesia Hebat'. Kalau Indonesia Bangkit, bangkit apanya? Memangnya selama ini SBY tidur?" tandas Ruhut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya