Klarifikasi Babinsa, Bawaslu Panggil Panglima TNI Senin Depan

Dugaan pengarahan Babinsa itu menimbulkan kekhawatiran bahwa TNI tak netral.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 07 Jun 2014, 12:30 WIB
Kepala Staf TNI AD Jenderal Moeldoko menegaskan, melalui MoU ini kedua pihak sepakat akan merumuskan teknis dan operasional pelaksanaan di lapangan yang berkaitan perdagangan dan perlindungan konsumen dengan membentuk tim sesuai pedoman kerjasama ini.(Lip

Liputan6.com, Jakarta - Capres nomor urut 2 Joko Widodo melaporkan dugaan kampanye hitam terkait pengerahan Badan Pembina Desa (Babinsa) untuk mengarahkan memilih salah satu capres pada Pilpres 2014. Menanggapi laporan itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun berencana untuk memanggil Panglima TNI Jenderal Moeldoko pada Senin depan, 9 Juni 2014.

"Bawaslu menyampaikan Panglima TNI akan diklarifikasi hari Senin, bahwa Babinsa mengarahkan warga pilih salah satu capres. Hari Senin Panglima TNI akan dimintai klarifikasi," ujar tim Advokasi Jokowi-JK Alexander Lay usai mendampingi Jokowi yang memenuhi panggilan Bawaslu di Jakarta, Sabtu (7/6/2014).

Sementara itu, tim sukses Jokowi-JK, Teten Masduki mengatakan, dugaan pengarahan Babinsa itu menimbulkan kekhawatiran bahwa TNI tak netral.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, hal ini tak hanya terjadi di Jakarta. Namun juga di daerah lain, yakni Gunung Kidul dan di wilayah Jawa Barat. Padahal, seharusnya hak warga sebagai pemilih harus dihormati dan dilindungi.

"Kami melihat Babinsa mempengaruhi pemilih, kami terima info bukan di satu tempat. Kami ingin mengingatkan Panglima TNI untuk netral. Masyarakat tidak perlu takut upaya pengaruhi pemilih," pungkas Teten. (Ado)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya