Diboikot Televisi, The Dance Company Pilih Sabotase Radio

Pongky Barata mengakui, sikap bermusik The Dance Company (TDC) membuat para stasiun teve ciut untuk memakai jasa mereka.

oleh Julian Edward diperbarui 03 Jun 2014, 18:40 WIB
Grup band The Dance Company hingga 2014 masih dapat berkarya lantaran peran keempat perempuan di belakang mereka.

Liputan6.com, Jakarta Pongky Barata mengakui, sikap bermusik The Dance Company (TDC) membuat para stasiun teve ciut untuk memakai jasa mereka. Pasalnya, teve mengandalkan rating dan cenderung menghilangkan esensi bermusik, sedangkan TDC lebih mengutamakan kualitas ketika tampil di depan kamera.

"Jadi akhirnya kami sempat di banned. Nggak dipanggil-panggil teve selama beberapa tahun. Tapi nggak apa-apa, karena masih banyak cara lain untuk bermusik," jelas Pongky di kantor I Radio, Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2014).

Pongky (bass), Baim (gitar), Ariyo Wahab (vokal) dan Nugie (drum) justru melakukan sabotase di radio dalam rangka promosi album terbaru, Happy Together. "Kami pengin promo sekalian, cocok masuk program sabotase ini," sahut Nugie.

Muncul di radio, para personel TDC terkenang masa-masa dimana mempromosikan lagu lewat radio di era 90an. Promosi seperti itu, sahut Baim, justru lebih efektif.

"Kami kembali ke basic promo radio karena kita mudah-mudahan dikasih kesempatan. Ini baru juga, sekalian kita promo album baru," lanjut Baim.(Jul/Mer)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya