Ical-Pramono Dinilai Wow Namun Landai

"Tapi tergantung pertarungan 2 bulan ini. Kita tidak tahu, karena ini kan fluktuatif, tiap detik bisa berubah," kata Hanta.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 17 Mei 2014, 16:45 WIB
Jumlah suara Golkar dan Demokrat, yakni 24,94% bisa memenuhi persyaratan pengusungan capres.

Liputan6.com, Jakarta PDIP bersama NasDem, PKB, dan Hanura mengusung Joko Widodo atau Jokowi. Gerindra bareng PPP, PAN dan PKS menjagokan Prabowo Subianto. Demokrat dan Golkar belum menetapkan hati. Lalu muncul isu keduanya membentuk poros baru. Menyodorkan Aburizal Bakrie atau Ical dan Pramono Edhie Wibowo.

Direktur Eksekutif Pol Tracking Hanta Yudha meragukan potensi kemenangan Ical-Pramono jika benar diusung dalam Pemilu Presiden 9 Juli mendatang. Kedua tokoh tersebut dinilai sebagai figur lama. Sehingga dianggap belum mampu mendatangkan harapan baru bagi rakyat.

"Kalau ada wow faktornya, faktor kejutannya, bisa saja. Tapi kalau figur lama, tidak ada kejutan atau surprise, mungkin landai juga," kata Hanta di Jakarta, Sabtu (17/5/2014).

Peluang Ical-Pramono dinilai dia berelektabilitas rendah. Tidak sebesar Jokowi dan Prabowo yang memiliki elektabilitas tinggi. Keduanya dianggap tokoh lama yang tak akan menimbulkan pergerakan suara untuk partainya, melainkan statis atau jalan di tempat.

Meski demikian Hanta mengatakan, masih ada waktu 2 bulan untuk bergerak, apabila Pilpres 2014 menjadi 2 putaran. Kondisi itu bisa jadi dimanfaatkan Partai Golkar dan Demokrat apabila memang benar akan mengusung Ical-Pramono.

"Sudah stagnan. Agak sulit memang. Tapi tergantung pertarungan 2 bulan ini. Kita tidak tahu, karena ini kan fluktuatif, tiap detik bisa berubah. Tapi kalau saya ditanya hari ini, yang kuat itu Jokowi dan Prabowo. Ical-Pramono masih jauh dari Jokowi dan Prabowo," demikian Hanta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya