Kerabat Korban Diterbangkan ke Perth Jika Ditemukan Puing MH370

"Maskapai ini juga akan memberikan dukungan mereka selama kunjungan, termasuk penerbangan, akomodasi, transportasi dan dukungan keluarga".

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 06 Mei 2014, 06:36 WIB
Sejak hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH 370 dan meski telah dikonfirmasi kejatuhannya, namun puing pesawat ini belum dtemukan dengan jelas.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Mungkin ini menjadi kabar baik bagi kerabat penumpang dan awak pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370. Mereka akan diterbangkan ke Perth, ketika ditemukan puing-puing yang berhubungan dengan pesawat yang membawa 239 orang itu. Tentunya setelah diidentifikasi dan dikonfirmasi kebenarannya.

Hal itu, merupakan pernyataan resmi dari hasil Rapat gabungan beberapa negara terkait di Canberra Australia, pada Senin 5 Mei 2014. Beberapa menteri yang berpartisipasi pada pertemuan tersebut, telah menyepakati tanggungjawab pengaturan perjalanan kerabat MH370 nantinya.

"Maskapai ini juga akan memberikan dukungan mereka selama kunjungan, termasuk penerbangan, akomodasi, transportasi dan dukungan keluarga," demikian bunyi pernyataan tersebut seperti dilansir dari Channel News Asia, Selasa (6/5/2014).

Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss. Pertemuan itu juga diikuti oleh Plt Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein dan Menteri Transportasi China Yang Chuantang.

Pada kesempatan itu, para menteri juga sepakat bahwa Australia akan memberikan dukungan dan informasi berikutnya, juga memastikan perjalanan mereka masuk dan keluar dari Australia diurus dengan baik.

Sementara pihak China, akan secara aktif memfasilitasi hal-hal yang berkaitan dengan kerabat penumpang China.

Sebelumnya, dalam konferensi pers setelah pertemuan itu, Truss menjelaskan bahwa operasi pencarian akan menargetkan dasar laut Samudera Hindia selatan. Sesuai dengan pemetaan yang telah diperkirakan.

Truss mengatakan, pemetaan laut diperkirakan akan memakan waktu hingga 6 minggu. Karena sebagian besar daerah tidak pernah dipetakan sebelumnya. Menurutnya, langkah ini penting dilakukan, setelah pencarian pesawat --yang terbang pada 8 Maret dari Bandara Internasional Kuala Lumpur tak kunjung ditemukan-- melalui udara dan permukaan laut dilakukan selama 59 hari. Namun belum juga membuahkan hasil.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya