Tolak Soal UN Versi Braille, 7 Siswa Tunanetra Minta Dibacakan

7 siswa MAN Maguwoharjo menolak menggunakan lembar ujian Braille, pada Ujian Nasional (UN) yang digelar hari ini.

oleh Yanuar H diperbarui 14 Apr 2014, 12:06 WIB
Ujian Nasional yang digelar mulai 14 hingga 16 April 2014 juga diikuti oleh siswa dengan kebutuhan khusus. Tampak salah satu siswa berkebutuhan khusus mengikuti ujian nasional di SMA 112 Jakarta, Senin (14/4/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Sleman - 7 siswa MAN Maguwoharjo menolak menggunakan lembar ujian Braille pada Ujian Nasional (UN) yang digelar mulai hari ini. Siswa berkebutuhan khusus ini lebih memilih petugas membacakan soal UN daripada menggunakan lembar ujian Braille.

"Ada 7 siswa berkebutuhan khusus di MAN Maguwoharjo. 5 siswa jurusan IPS, 3 jurusan IPA," kata Kepala Sekolah MAN Maguwoharjo Sleman, Aris Fu'ad, di MAN Maguwoharjo, Senin (14/04/2014).

Fu'ad mengungkapkan, 7 siswa berkebutuhan khusus dari sekolahnya terbiasa belajar dengan sistem mendengarkan. Jadi mereka tak terbiasa mengerjakan soal dengan membaca soal dari huruf Braille.

Sistem ini dipilih karena selama 3 tahun belajar di MAN, para siswa berkebutuhan khusus terbiasa dengan sistem mendengarkan.  Siswa pun belajar di rumah juga dengan mendengarkan rekaman.

"Mereka menolak menggunakan naskah Braille. Siswa lebih nyaman dengan mendengar, karena kebiasaan saja. Ya sudah kita bantu bacakan," ujarnya.

Pihak sekolah juga sudah berkoordinasi dengan pihak Dikpora DIY agar menambah waktu. karena membutuhkan waktu lebih lama menggunakan sistem dibacakan oleh petugas.

Mereka pun mendapat tambahan sekitar 45 menit, dengan mengerjakan soal di ruang 9 dan 10. "Kita ajukan permohonan dan disetujui. Yang terpenting siswa merasa nyaman mengerjakan UN," pungkas Fu'ad.

Siswa MAN Maguwoharjo yang mengikuti Ujian Nasional berjumlah 141 orang. Termasuk 7 siswa berkebutuhan khusus. (Yus Ariyanto)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya