Liputan6.com, Jakarta Sidang kedua uji materi Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilihan Umum kembali digelar Mahkamah Konstitusi (MK). Sidang tentang UU pengumuman hitung cepat pemilu ini mengagendakan perbaikan permohonan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (27/3/2014), pada sidang pekan lalu, pemohon diminta melengkapi bukti serta daftar tabel pasal-pasal yang diujikan.
Sidang berlangsung singkat, meski sempat diskors. Pemohon sempat ditegur majelis hakim karena tidak membawa langsung bukti yang akan diajukan di persidangan.
Selanjutnya hakim akan mengadakan rapat pleno untuk mengambil keputusan. Kuasa hukum pemohon berharap putusan dapat diterima sebelum pelaksanaan pemilu legislatif 9 April mendatang.
Pemohon yang terdiri dari 5 lembaga survei, yakni Indikator Politik Indonesia, SMRC, Pedoman Research, Charta Politika dan Populi Center ini menuntut 3 hal. Yaitu soal larangan pengumuman survei di masa tenang, pembatasan waktu pengumuman hitung cepat dan kriminalisasi bagi lembaga survei yang melanggar pasal tersebut. (Raden Trimutia Hatta)
Lihat juga:
[VIDEO] MK Gelar Sidang Perdana Uji Materi UU Hitung Cepat Pemilu
Hasil Quick Count Ditunda 2 Jam, Asosiasi: Ini Kriminalisasi
MK Hanya Terima Pengaduan Sengketa Pemilu 3x24 Jam
MK Gelar Sidang Lanjutan Uji Materi UU Hitung Cepat
Sidang uji materi undang-undang pemilu tentang pengumuman hitung cepat kembali digelar di Mahkamah Konstitusi (MK).
diperbarui 27 Mar 2014, 15:32 WIB(Liputan6 TV)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kim Ji Won Akan Gelar Fan Meeting Perdana Bertajuk BE MY ONE, Ini Maknanya
Hakim MK Arief Hidayat Soroti Beda Tanda Tangan Surya Paloh di Surat Kuasa dan KTP
Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2024 di Atas 5%
Cara Daftar NPWP Online, Mudah Cepat Tanpa Antri
Contoh Soal UTBK-SNBT 2024 Subtes Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis, Lengkap dengan Kunci Jawaban dan Pembahasannya
Deretan Mobil Listrik Mewah Untuk Delegasi KTT WWF Bali
Angka Kejadian Trombositopenia Akibat AstraZeneca 8,1 Kasus per Sejuta Penerima Vaksin, Pakar: Sangat Langka
Amerika Serikat Desak Hamas Terima Proposal Terbaru Gencatan Senjata
Daftar Formasi CPNS 2024, Pendaftaran Dibuka Juni
Profil Tim Piala Eropa 2024: Jalan Panjang Hungaria Mengulang Masa Keemasan
Terungkap, Google Jadi Alasan Microsoft Investasi Besar-Besaran di OpenAI
Detik-detik Tersangka Buang Koper Berisi Mayat Wanita di Kalimalang Bekasi