Gerindra Buka Pintu Koalisi dengan PDIP, Asal...

Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi mengaku partainya siap berkoalisi dengan PDIP, dengan syarat Prabowo sebagai capres.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 24 Mar 2014, 10:06 WIB
Suhardi (Ketua Umum Partai Gerindra) (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Genderang perang politik terus terdengar dari 2 partai teratas, PDIP dan Gerindra. Suhu politik keduanya memanas yang bermula saat PDIP mengusung Jokowi sebagai capres, bukan mendukung Prabowo sebagai capres Gerindra, seperti perjanjian Batu Tulis.

Meski begitu, Partai Gerindra tidak menutup kemungkinan adanya koalisi dengan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu tetap terbuka.

"Terbuka juga, kalau memikirkan ideologi kan sudah sama. Kita memikirkan wong cilik ya sama," kata Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, Jakarta, Minggu, 23 Maret 2014.

Tapi untuk PDIP, lanjut Suhardi, Gerindra punya syarat khusus agar koalisi itu dapat terjalin. Syarat itu tampaknya cukup sulit dipenuhi PDIP.

"Bisa diterima dengan catatan, Pak Prabowo harus presiden. Itu sudah kesepakatan dan hasil kongres juga," ujar Suhardi.

Suhardi menjelaskan, keputusan koalisi dan penentuan cawapres Gerindra akan ditentukan setelah pileg 9 April mendatang. Maka, sampai saat ini Gerindra masih membuka peluang partai mana pun yang ingin bergabung.

"Kalau koalisi kuat, parlemen kuat, implementasinya bagus. Target partai koalisi semakin banyak, semakin kuat, tapi  tergantung kawan-kawan," tandas Suhardi.

Dokumen Batu Tulis merupakan perjanjian tertulis antara PDIP dan Partai Gerindra. Dokumen itu berjudul 'Kesepakatan Bersama PDI Perjuangan dan Partai Gerindra dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia 2009-2014'.

Dalam dokumen yang beredar itu, penanda tangan dari PDIP adalah Megawati Soekarnoputri, sementara dari Gerindra adalah Prabowo Subianto. Materai senilai Rp 6.000 berada di atas nama Megawati yang juga dibubuhi tandatangan Ketua Umum PDIP itu.

Ada 7 butir perjanjian yang tertera dalam dokumen tersebut. Isinya seputar kesepakatan pencalonan Mega-Prabowo dalam Pemilu Presiden 2009. Namun poin ke-7 berbunyi "Megawati Soekarnoputri mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden pada Pemilu Presiden 2014".  (Yus Ariyanto)

Baca juga:

Perjanjian Batu Tulis, Jokowi: Itu Urusan Partai

PDIP: Bila Gerindra Mau Ambil Gubernur dan Wagub DKI, Kami Rela

Elite PDIP: Perjanjian Mega Dukung Prabowo Batal

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya