Jangan Sering Cuci Jeans, Masukkan Saja di `Freezer`!

Pendiri Levis & Co bahkan tidak menyarankan pengguna denim untuk sering mencuci celana atau jaketnya. Lantas, bagaimana jika denim kotor?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 10 Mar 2014, 12:20 WIB

Liputan6.com, Jakarta Seberapa sering Anda mencuci celana atau baju berbahan denim? Beberapa orang, termasuk perancang busana terkenal Tommy Hilfiger mengatakan bahwa Anda tidak perlu mencuci jeans selama berbulan-bulan meskipun bau jeans tidak enak dan sudah kotor yang tentu saja akan mengganggu orang sekitar.

Jadi bagaimana kita merawatnya? Dikutip laman Rocketnews24, Senin (10/3/2014), produsen celana berbahan denim ternama Levis, Levi Strauss juga mendukung pernyataan mencuci jeans itu jangan terlalu sering. Bahkan jika perlu, sebelum mencuci jeans, ia mengatakan, celana atau jaket harus direndam air dingin dahulu untuk menghindari penyusutan bahan dan memudarnya warna.

Lantas, untuk mengindari bau pada jeans karena jarang dicuci, Levi menyarankan untuk memasukkan celana atau jaket ke dalam frezzer. Ya, mungkin aneh tapi menurutnya bakteri bisa hilang di suhu yang sangat rendah.

"Jangan biarkan celana atau jaket denim membeku di kulkas. Cukup menyimpannya semalam. Jika ada makanan atau bahan lain, disarankan untuk membungkus denim pada kain atau kanvas bukan kantong plastik sehingga denim bisa bernapas," kata Levi.

Levi menambahkan, jika celana jeans Anda benar-benar kotor, katakanlah terkena genangan air berlumpur atau terkena tumpahan secangkir kopi ada baiknya untuk mencuci jeans sesuai dengan petunjuk perawatan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya