Orangtua Bujuk Kawan Anaknya Tenggak `Vodka`

Agar seorang anak terhindar dari bahaya alkohol, orangtua harus melarangnya dan memberitahu apa saja risiko yang akan didapat si anak.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 09 Mar 2014, 10:01 WIB
Agar seorang anak terhindar dari bahaya alkohol, orangtua harus melarangnya dan memberitahu apa saja risiko yang akan didapat si anak.

Liputan6.com, London Konsumsi alkohol di usia remaja bisa membawa risiko cukup serius di masa datang. Banyak penyakit bakal diderita di usia dewasa nantinya seperti misalnya gangguan lever.

Karena itu, agar seorang anak terhindar dari bahaya alkohol, orangtua harus mengawasi ketat dan memberitahu apa saja risiko yang akan didapat bila si anak sampai ketagihan.

Sayang, sebagai orangtua, Hazel Aitchison (26) tidak melakukan kewajibannya. Parahnya, saat teman sang anak yang baru berusia 12 tahun bermalam di rumahnya, Hazel justru menawarinya seteguk dua teguk atau kira-kira seperempat botol Vodka kepada gadis yang tak disebutkan namanya itu. Saat si gadis menolak, Hazel berusaha merayu agar ia mau minum Vodka itu bersamanya.

Menurut keterangan pihak berwajib, peristiwa memalukan ini terjadi pada Juli 2013. Saat diperiksa dan dimintai keterangan, dengan mudahnya Hazel menjawab bahwa dirinya melakukan itu sekali saja, dan sudah diberi izin oleh ibu dari gadis tersebut.

"Saaat malam kejadian, Hazel pergi ke toko dan kembali beberapa waktu kemudian, dan memberikan gadis tersebut botol Vodka ukuran seperempat. Setelah itu, Hazel membiarkan si gadiz untuk menenggaknya tanpa adanya pelarangan," kata Penyidik, Adrian Fraser, seperti dikutip Daily Mail pada Minggu  (9/3/2014)

Elaine Lawlor dari National Health Service Forth Valley yang menangani kasus terkait alkohol dan obat-obatan menyesalkan apa yang telah dilakukan Hazel terhadap gadis muda itu. Sebab, sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa remaja yang mengonsumsi alkohol terlalu dini, kemungkinan dia untuk minum dengan cara yang lebih berisiko di usia tua akan lebih besar.

"Alkohol menempatkan remaja pada masalah kesehatan yang cukup serius dan berbahaya. Bukti ilmiah saat ini menyatakan bahwa masa remaja dan bebas dari pengaruh alkohol dan obat-obatan merupakan pilihan terbaik dan paling sehat," kata Elaine.

Tak hanya Elaine, Menteri Kesehatan, Michael Matheson juga memiliki pemikiran yang sama, dan terkejut begitu mengetahui adanya kasus ini. Menurut Michael, perbuatan Hazel merupakan bentuk sikap tidak bertanggung jawab pada kesehatan para remaja.

"Alkohol itu dapat menyebabkan kerusakan serius pada kesehatan orang muda dan tindakan ini tidak dapat diterima sama sekali," kata Michael marah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya