Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto optimistis ekonomi Indonesia mampu mencapai pertumbuhan hingga 8 persen dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun ke depan. Bahkan, Prabowo bertekad melampaui angka tersebut.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat menghadiri Qatar Economic Forum 2024 di Doha, Rabu (15/5/2024). Pada kesempatan tersebut, Prabowo ditanya soal proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mampu dicapai dalam lima tahun kepemimpinannya nanti.
Baca Juga
"Saya sangat yakin, saya sudah berbicara dengan para pakar dan mempelajari angkanya. Saya yakin kita dapat dengan mudah mencapai 8 persen. Saya bertekad melampauinya," kata Prabowo.
Advertisement
“Ya mungkin (harapannya) bisa (terwujud) dalam dua tiga tahun ke depan," lanjutnya.
Prabowo menambahkan, kebijakan hilirisasi akan menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi ke depan. Prabowo mengatakan, hilirisasi masih akan membutuhkan waktu beberapa tahun.
Ia pun menyoroti salah satu aspek yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di tahun pertama pemerintahannya ialah dengan pertanian dan pangan serta energi.
"Kita ingin go-green dengan cara yang sangat cepat. Kita ingin memproduksi diesel dari minyak kelapa sawit dan ini akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat," ungkap Prabowo.
"Selama ini kita mengimpor 20 miliar dolar AS setiap tahun untuk diesel. Jadi, dapat dibayangkan penghematan yang akan kita dapat jika kita beralih ke biofuel," sambungnya.
Soal Kekhawatiran Demokrasi di Bawah Kepemimpinannya
Diketahui, Presiden terpilih Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri Qatar Economic Forum di Doha, Rabu (15/4/2024).
Pada kesempatan itu, Prabowo ditanya terkait gaya kepemimpinannya yang akan datang. Dia memastikan akan menjadi diri sendiri dengan tulus untuk membawa kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Saya akan menjadi diri saya sendiri dengan tulus. Itu berarti setia pada prinsip, nilai, cita-cita sebagai seorang patriot. Nilai utama saya adalah kesejahteraan rakyat saya. Rakyatku harus aman, tidak boleh lapar dan harus mempunyai kehidupan yang baik. Itulah impian setiap patriot di setiap negara di dunia," kata Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa fakta ia pernah bertugas di militer tidak akan mempengaruhi kebijakannya. Termasuk soal demokrasi pada kepemimpinannya.
"Anda tahu, saya sudah keluar dari militer selama mungkin lebih dari 25 tahun. Jadi menurut saya, hanya itu yang anda sebut militeristik, ini tidak relevan. Itu tidak ada hubungannya dengan apa pun," tegas Prabowo.
Advertisement
Kekhawatiran Terbantahkan
Prabowo mengakui bahwa masyarakat Indonesia tidak memberi persetujuan kepadanya untuk menjadi pemimpin Indonesia pada pilpres sebelum-sebelumnya. Namun, kali ini rakyat telah memilihnya sebagai presiden. Dengan hal itu, kekhawatiran mengenai demokrasi terbantahkan.
"Dan soal demokrasi, kenapa tidak bertanya pada masyarakat Indonesia? Saya ikut kontestasi pemilu sudah empat kali dan meminta persetujuan masyarakat Indonesia tiga kali. Mereka tidak memberikan persetujuan saya. Kali ini mereka memberikan persetujuan. Di mana kekhawatiran terhadap demokrasi? Menurut saya, ini adalah dibuat-buat oleh segelintir orang," ujar Prabowo.
"Jadi saya akan bekerja sangat keras agar tidak mengecewakan rakyatku. Warisan yang ingin kita tinggalkan adalah nama baik. Nama baik dalam sejarah negara kita," tambah Prabowo.
Â
Reporter:Â Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com