Liputan6.com, Jakarta Presiden terpilih Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri Qatar Economic Forum di Doha, Rabu (15/4/2024).
Pada kesempatan itu, Prabowo ditanya terkait gaya kepemimpinannya yang akan datang. Dia memastikan akan menjadi diri sendiri dengan tulus untuk membawa kesejahteraan rakyat Indonesia.
Baca Juga
"Saya akan menjadi diri saya sendiri dengan tulus. Itu berarti setia pada prinsip, nilai, cita-cita sebagai seorang patriot. Nilai utama saya adalah kesejahteraan rakyat saya. Rakyatku harus aman, tidak boleh lapar dan harus mempunyai kehidupan yang baik. Itulah impian setiap patriot di setiap negara di dunia," kata Prabowo.
Advertisement
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa fakta ia pernah bertugas di militer tidak akan mempengaruhi kebijakannya. Termasuk soal demokrasi pada kepemimpinannya.
"Anda tahu, saya sudah keluar dari militer selama mungkin lebih dari 25 tahun. Jadi menurut saya, hanya itu yang anda sebut militeristik, ini tidak relevan. Itu tidak ada hubungannya dengan apa pun," tegas Prabowo.
Prabowo mengakui bahwa masyarakat Indonesia tidak memberi persetujuan kepadanya untuk menjadi pemimpin Indonesia pada pilpres sebelum-sebelumnya. Namun, kali ini rakyat telah memilihnya sebagai presiden. Dengan hal itu, kekhawatiran mengenai demokrasi terbantahkan.
"Dan soal demokrasi, kenapa tidak bertanya pada masyarakat Indonesia? Saya ikut kontestasi pemilu sudah empat kali dan meminta persetujuan masyarakat Indonesia tiga kali. Mereka tidak memberikan persetujuan saya. Kali ini mereka memberikan persetujuan. Di mana kekhawatiran terhadap demokrasi? Menurut saya, ini adalah dibuat-buat oleh segelintir orang," ujar Prabowo.
"Jadi saya akan bekerja sangat keras agar tidak mengecewakan rakyatku. Warisan yang ingin kita tinggalkan adalah nama baik. Nama baik dalam sejarah negara kita," tambah Prabowo.
Prabowo Ingin Layani Rakyat
Prabowo mengatakan, keinginannya untuk melayani didasari keikhlasan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. Ia ingin memberikan kontribusinya dengan wawasan dan pengalaman dalam kepemimpinan.
"Saya dibesarkan di banyak negara dan saya melihat banyak dari mereka yang sangat miskin. Dalam hatiku, aku tidak bisa menerima hal itu di zaman sekarang ini. Indonesia anggota G20. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia," ucap Prabowo.
"Banyak warga saya yang masih menjalani kehidupan yang sangat sangat sulit. Dan itulah yang mendorong saya. Saya ingin melakukan bagian saya. Saya ingin memberikan kontribusi dengan wawasan saya dan pengalaman saya dalam kepemimpinan saya. Saya yakin saya dapat berkontribusi banyak untuk memperbaiki kehidupan masyarakat saya," tutup Prabowo.
Â
Advertisement
Prabowo Ingin Indonesia Jadi Negara Industri Maju
Selain itu, Prabowo Subianto menegaskan kebijakan hilirisasi untuk mengecilkan impor bukan berarti menjadikan Indonesia sebagai negara yang menganut konsep ekonomi proteksionis.
Prabowo justru ingin Indonesia menjadi negara industri yang maju dan tidak melulu menjadi sekadar eksportir bahan mentah.
Menurut Prabowo, setiap negara akan memperjuangkan kepentingan nasional untuk melindungi rakyatnya.
"Saya pikir ini salah presepsi. Kami tidak proteksionis. Apa yang kami lakukan sangat logis, setiap negara di dunia akan memperjuangkan atau melindungi kepentingan inti nasional, rakyatnya," ujar Prabowo.
Prabowo menjelaskan melakukan industrialisasi adalah untuk melindungi sumber daya alam demi kepentingan rakyat.
"Kita harus mendapatkan nilai penuh untuk itu. Kita tidak bisa terus mengimpor barang-barang industri sepanjang waktu. Itu tidak adil bagi rakyat kita," tegas Prabowo.
Menteri Pertahanan ini juga menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi industri.
"Kita harus melindungi kepentingan kita dalam arti kita harus mendapatkan nilai tambahnya. Kita tidak bisa terus menerus mengimpor barang-barang industri. Ini tidak baik bagi rakyat kita. Kita tidak akan menjadi masyarakat industri yang maju jika kita hanya menjadi produsen bahan mentah saja," kata Prabowo.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com