Sukses

Informasi Umum

  • TentangPT Pemeringkatan Efek Indonesia atau disingkat menjadi Pefindo. Pefindo merupakan salah satu lembaga pemerangkat kredit domestik milik lokal dan menjadi entitas pemeringkat dan instrumen utangnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.
  • Didirikan21 Desember 1993

    Pefindo Angkat Mantan Bos Taspen Jadi Komisaris

    Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2021 PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyetujui pengangkatan anggota dewan komisaris baru. Pada kesempatan itu, perseroan mengangkat mantan Direktur Investasi PT Taspen (Persero) Iman Firmansyah sebagai Komisaris Pefindo.

    Iman Firmansyah diangkat untuk menggantikan Iqbal Latanro yang mengajukan pengunduran diri karena diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama dan Komisaris Independen di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN.

    Sementara Darsono yang habis masa jabatannya sebagai Komisaris Utama Pefindo pada penutupan RUPST 2021 diangkat kembali oleh pemegang saham untuk menduduki posisi sama untuk periode 2021–2025.

    Adapun susunan Dewan Komisaris Pefindo untuk masa jabatan 2021-2025 adalah sebagai berikut:

    Komisaris Utama : Darsono

    Komisaris : Bambang Indiarto

    Komisaris : Iman Firmansyah

     

    Berikan Peringkat idAAA Untuk 3 BUMN

    PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAAA kepada tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Perusahaan Gas Negar Tbk (PGN), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

    Adapun idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo, dengan acuan kemampuan obligor untuk komitmen keuangan jangka panjang yang relatif superior dibanding obligor lainnya.

    Pemberian rating tersebut diberikan setelah Pefindo melakukan periode publikasi hampir selama 3 bulan, yakni sejak 20 Februari 2019 hingga 14 Mei 2019.

    Dikutip Liputan6.com dari keterangan Pefindo, Rabu (15/5/2019), PGN, KAI dan PLN merupakan tiga perseroan yang sukses meraih peringkat tertinggi dari tot 29 entitas yang berasal dari berbagai sektor. Antara lain, sektor properti, kimia, pelabuhan, perkebunan, konstruksi, kelistrikan, telekomunikasi, minyak dan gas, pariwisata, makanan dan minuman, pengolahan, pertambangan, semen, jalan tol, serta pertambangan.

    Selain ketiga BUMN tadi, sebanyak 8 entitas lain meraih rating idAA. Sementara terdapat 15 entitas yang menembus peringkat idA, dan 3 entitas yang mendapat rating idBBB.