Sukses

Pengertian

Gangrene merupakan kematian jaringan tubuh akibat tidak mendapat aliran darah. Kondisi ini dapat timbul pada bagian tubuh mana saja, namun lebih sering terjadi pada jari kaki, jari tangan, kaki, dan tangan. Gangrene dapat timbul sebagai akibat dari cedera, infeksi, atau penyakit jangka panjang yang memengaruhi sirkulasi darah dalam tubuh.

Gangrene dapat terjadi pada siapa saja, terutama setelah cedera yang merusak jaringan dan pembuluh darah. Terdapat beberapa populasi yang memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya gangrene. Hal ini terutama lebih sering diamati pada pasien dengan kondisi kesehatan tertentu, yang dapat memengaruhi peredaran darah dalam tubuh.

Gejala

Tanda dan gejala gangrene bervariasi, sesuai dengan penyebab yang mendasari. Gangrene dapat timbul pada semua bagian tubuh, namun paling sering terjadi pada jari kaki, jari tangan, kaki, dan tangan.

Beberapa tanda dan gejala dari gangrene adalah:

  • Kemerahan dan pembengkakan pada fase awal.
  • Hilangnya sensasi maupun rasa nyeri yang berlebih pada bagian tubuh tersebut.
  • Luka yang menyebabkan terjadinya perdarahan atau produksi nanah berbau busuk
  • Kepucatan atau perubahan warna pada kulit.

Bagian tubuh yang mengalami gangrene memiliki pasokan darah yang berkurang. Bila terdapat infeksi pada daerah tersebut, dapat timbul beberapa tanda dan gejala terkait dengan infeksi yang mendasari, seperti:

  • Penurunan suhu tubuh (demam)
  • Penurunan nafsu makan
  • Peningkatan denyut jantung dan pernapasan
  • Rasa pusing
  • Menggigil

Bila tidak ditangani, jaringan yang mengalami gangrene akan mati. Ketika hal ini terjadi, jaringan tersebut mengalami perubahan warna dari merah ke cokelat, ungu, dan kemudian hitam, disertai oleh pelepasan dari jaringan sehat di sekitarnya.

Gangrene

Diagnosis

Diagnosis gangrene berdasarkan kombinasi dari riwayat kesehatan, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang. Dokter akan menanyakan adanya penyakit kronik yang dialami, atau riwayat cedera yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi tersebut.

Setelahnya, pemeriksaan fisis pada area yang terdapat luka untuk melihat tanda-tanda terjadinya gangrene, seperti bau busuk atau perubahan warna kulit. Beberapa pemeriksaan penunjang juga dapat dilakukan, misalnya:

  • Pemeriksaan darah untuk melihat adanya infeksi.
  • Kultur cairan atau jaringan, dimana cairan atau jaringan dari area tersebut diambil dan diamati adanya pertumbuhan bakteri dalam kondisi tertentu.
  • Pencitraan, seperti rontgen, CT scan, atau MRI untuk melihat adanya persebaran gangren, serta untuk melihat adanya gangguan pada pembuluh darah.

Gangrene merupakan kondisi yang dapat menimbulkan komplikasi. Terkadang penanganan dapat dilakukan sebelum ada hasil dari pemeriksaan penunjang, yang membutuhkan waktu lama.

Pengobatan

Pengobatan gangrene mencakup pengangkatan jaringan yang terkena, pencegahan infeksi atau menangani infeksi yang ada, serta mencegah terjadinya penyebaran gangrene. Misalnya, bila gangrene disebabkan oleh aliran darah yang terbatas, pembedahan dapat dilakukan untuk memperbaiki pembuluh darah yang terganggu. Bila gangrene disebabkan oleh infeksi, antibiotik dan pembedahan dapat dilakukan.

Prosedur pembedahan yang dilakukan adalah mengangkat jaringan yang sudah mati. Proses ini disebut sebagai debridement, bertujuan untuk mencegah penyebaran gangrene.

Pada kasus-kasus dengan tingkat keparahan lanjut, dokter dapat mempertimbangkan untuk melakukan amputasi guna mencegah penyebaran gangrene ke bagian tubuh lain. Misalnya ketika bagian tubuh tertentu seperti jari tangan, jari kaki, atau tungkai seluruhnya terdapat gangrene dan debridement tidak dapat dilakukan,

Gangrene yang disebabkan oleh infeksi dapat ditangani dengan pengobatan antibiotik, yang diberikan sesuai dengan instruksi dokter. Selain itu, pada kasus-kasus tertentu, operasi dapat dilakukan untuk mengembalikan aliran darah ke jaringan yang mengalami gangrene.

Pencegahan

Gangrene merupakan kondisi yang dapat dicegah. Contoh kasus penceghaan pada pasien yang memiliki kondisi kesehatan dengan risiko lebih tinggi untuk terjadinya gangrene, misalnya diabetes, dapat dilakukan pemeriksaan rutin untuk menilai kondisi kaki. Ini termasuk memeriksa adanya luka, rasa baal, dan sebagainya secara berkala.

Gangrene juga dapat dicegah dengan menghindari rokok dan menjalani pola hidup sehat dengan diet rendah lemak, serta berolahraga secara rutin. Serangkaian tindakan ini dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan menurunkan risiko timbulnya plak pada pembuluh darah, yang dapat menghambat aliran darah dan menyebabkan terjadinya gangrene.

Penyebab

Terdapat beberapa populasi yang memiliki risiko lebih tinggi terkena gangrene. Hal ini terutama lebih sering diamati pada pasien dengan kondisi kesehatan tertentu, yang dapat memengaruhi peredaran darah dalam tubuh.

Beberapa contoh penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya gangren adalah:

  • Diabetes. Penyakit jangka panjang yang menyebabkan kadar gula darah lebih tinggi.
  • Aterosklerosis. Pembentukan plak berlemak pada pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan hambatan aliran darah.
  • Penyakit arteri perifer. Deposit lemak pada pembuluh darah, yang menghambat pasokan darah ke otot-otot tungkai.