Sukses

Bulan Terbelah di Langit Amerika adalah film drama Indonesia

Informasi Film

  • SutradaraRizal Mantovani
  • ProduserYoen K, Ody Mulya
  • Penulis NaskahHanum Rais, Rangga Almahendra, Alim Sudio, Baskoro Adi
  • PemainAbimana Aryasatya, Acha Septriasa, Nino Fernandez
  • Rumah ProduksiMaxima Pictures

Bulan Terbelah di Langit Amerika adalah film yang disutradarai oleh Rizal Mantovani. Film yang diangkat dari novel milik Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra yang berjudul sama ini dimainkan oleh Abimana Aryasatya, Acha Septriasa, dan Nino Fernandez.

Bercerita tentang Hanum-seorang jurnalis muslim-yang bekerja di sebuah kantor di Wina. Hanum mendapat tugas untuk menulis sebuah tulisan yang provokatif dari bosnya yang berjudul "Apakah dunia lebih baik tanpa Islam?". Dalam risetnya, Hanum harus bertemu dengan korban tragedi 9/11 di New York, Amerika. Sampai suatu waktu, demonstrasi besar-besaran terjadi dan dapat membahayakan nyawanya.

Tidak Dibelah Dua


Satu lagi novel laris siap rilis versi filmnya. Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Rais bakal rilis versi layar lebarnya. "Tidak akan dibagi 2, hanya satu film utuh," kata Hanum Rais tentang versi filmnya via e-mail pada Liputan6.com belum lama ini.

Menurut Hanum, berbeda dengan film pertama yang diangkat dari novelnya, 99 Cahaya di Langit Eropa yang meraup hampir 2 juta penonton, cerita Bulan Terbelah di Langit Amerika dipadatkan menjadi satu film saja. "Terlalu berbelit jika diulur menjadi 2 bagian. Karena ceritanya ada tegang, lucu, dan harunya", tambahnya.

Ditonton Banyak Tokoh


Di tengah dominasi Star Wars: The Force Awakens, ada film Indonesia yang tetap jadi pilihan penonton. Salah satu film tersebut Bulan Terbelah di Langit Amerika (BTdLA). Menurut berbagai laporan filmnya sudah mengumpulkan 600 ribu penonton lebih.

Selain disukai penonton umum, BTdLA juga mampu menarik daya pikat para tokoh. Tak kurang dari gubernur, pendakwah, mantan pejabat negeri hingga pejabat yang masih aktif menonton film yang diangkat dari novel karya Hanum Salsabiela Rais dan suaminya, Rangga Almahendra tersebut.