Sukses

Informasi Umum

  • TentangAsian Infrastructure Investment Bank atau AIIB adalah sebuah bank pembangunan multilateral yang berfokus pada pengembangan Asia. Investasi AIIB berada di bidang infrastuktur dan sektor produktif lainnya.

    Gelontorkan Investasi Rp 5,4 Triliun Untuk 11 Proyek Air di Indonesia

    Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) telah mengeluarkan investasi untuk proyek infrastruktur pada sektor perairan di Indonesia sejak 2017.

    Water Specialist AIIB David Ginting mengatakan, pihaknya sejak pertama kali berdiri memang menjadikan pembiayaan terhadap infrastruktur air sebagai salah satu sektor kuncinya.

    "Proyek pertama banget disetujuin banget itu malah di Indonesia 2017, namanya Dam Operational Improvement and Safety Project (DOIS). Itu adalah proyek air pertama AIIB di portfolionya dia," jelas David dalam sesi bincang virtual, Kamis (19/8/2021).

    David menceritakan, AIIB hingga saat ini sudah menyetujui pembiayaan kurang lebih sekitar USD 2,3 miliar (Rp 33 triliun) untuk sektor air sendiri. Investasi itu tersebar di 7 negara, salah satunya di Indonesia dengan 11 proyek air.

    "Indonesia sendiri salah satu penerima manfaat terbesar di investasi ini, sekitar USD 375 juta dari USD 2,3 miliar itu ada di Indonesia," ujar David.

    Merujuk pada data yang diberikan kepada Liputan6.com, AIIB fokus investasi proyek infrastruktur air di Indonesia untuk dua bidang.

    Pertama, modernisasi irigasi strategis dan program rehabilitasi mendesak senilai USD 250 juta (Rp 3,6 triliun). Proyek ini telah mendapat tanggal persetujuan dewan pada 24 Juni 2018.

    Kedua, proyek peningkatan operasional dan keamanan bendungan tahap 2 senilai USD 125 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun. Proyek ini mendapat tanggal persetujuan dewan pada 22 Maret 2017.

     

    Daftar 5 Proyek Infrastruktur RI yang Didanai AIIB

    Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) kian memperkuat bantuannya dalam mendanai berbagai proyek infrastruktur di Indonesia.

    Beroperasi pada tahun 2016, bank multilateral yang dipelopori Cina ini telah menjadi mitra dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia.

    Vice President and Chief Administration Officer AIIB Lucky Eko Wuryanto mengatakan, pemerintah tahun ini kembali mengajukan pinjaman ke AIIB pada Proyek Penguatan dan Distribusi Tenaga Listrik PLN Jawa Timur dan Bali dengan nilai investasi sebesar USD 500 juta.

    Dengan ini, maka AIIB setidaknya telah ikut mendanai 5 proyek infrastruktur pemerintah di Indonesia dengan fokus pada sektor yang beragam seperti energi dan listrik, transportasi dan telekomunikasi serta sektor lainnya.

    "Kami terbuka dengan berbagai program dan proyek Pemerintah dengan tentunya mempertimbangkan pinjaman, pengembangan bisnis dan kualitas pemilihan proyeknya," tuturnya di Jakarta, Kamis (29/8/2019).

    Adapun kelima proyek infrastruktur yang didanai AIIB di Indonesia ialah pertama Modernisasi Irigasi Strategis dan Proyek Rehabilitasi Mendesak senilai USD 248,4 juta kemudian Proyek Perbaikan Operasional dan Keselamatan Bendungan Fase II senilai 125 juta.

    Ketiga ialah Proyek Dana Pengembangan Infrastruktur Regional dengan nilai investasi USD 100 juta dan keempat Proyek Nasional Perbaikan Wilayah Kumuh sebesar USD 216,5 juta serta kelima Proyek Infrastruktur Pariwisata dan Urban Mandalika senilai USD 248,4 juta.

    "5 proyek tersebut menelan total biaya investasi sebesar USD 939,9 juta," ujarnya.