Gregoria Mariska Tunjung harus mengakui unggulan pertama asal Jepang itu lewat pertandingan rubber game selama 1 jam 10 menit. Dia kalah 17-21, 25-23, dan 18-21. (Peter PARKS/AFP)

Gregoria sebenarnya berpeluang memenangkan pertandingan. Sebab, di game pertama dia sudah unggul 15-12. Namun, Akane mampu membalikkan keunggulan menjadi 18-15. (Peter PARKS/AFP)

"Saat saya sudah unggul di game pertama dan lawan dengan cepat mengubah pola, membuat saya balik tertekan, saya tidak bisa keluar dari situasi itu," tutur Gregoria usai pertandingan. (Peter PARKS/AFP)

"Saya sudah unggul empat poin, tetapi tidak bisa memanfaatkannya dengan baik. Ditambah saya terlalu lama fokus memikirkan lawan sedang mengejar. Padahal, harusnya fokus saya adalah bagaimana untuk dapat poin lagi ketika lawan juga dapat poin," jelas Gregoria. (Peter PARKS/AFP)

Situasi serupa juga terjadi pada game ketiga atau penentuan, dimana Akane Yamaguchi dengan mudah meraih poin demi poin. "Saya hilang poin dengan sangat cepat di kedudukann 14-14 langsung 14-18. Itu menjadi kesalahan terbesar saya di pertandingan kali ini," kata Gregoria. (Peter PARKS/AFP)

Pemain bulu tangkis peringkat delapan dunia itu mencoba mengambil hikmah dari kekalahan ini. "Pelajaran buat saya untuk tidak mudah blank," ujar Gregoria. (Peter PARKS/AFP)

"Karena ketika melawan pemain-pemain level atas seperti Akane ini, bagaimana saya tidak boleh hanya memikirkan bisa mendapat poin, tapi juga meminimalisir kesalahan-kesalahan sendiri," pungkas Gregoria. (Peter PARKS/AFP)