Liputan6.com, Bogor: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdialog dengan para petani di sekitar Desa Sukamanah, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (6/2). Sebelum dialog digelar, Presiden sempat meninjau langsung lahan pertanian di daerah tersebut.
Para petani tentu saja tak melewatkan kesempatan tersebut. Mereka banyak melontarkan pertanyaan. Misalnya, harga dasar gabah yang masih saja diperlakukan secara semena-mena oleh para tengkulak. Menanggapi masalah itu, Presiden Yudhyono berjanji memberikan solusi.
Presiden pun berencana menjadikan sektor pertanian, perkebunan, dan industri sebagai ujung tombak mengatasi pengangguran yang mencapai sepuluh juta jiwa. "Saya akan diskusi dengan para menteri pertanian dan gubernur," kata SBY. Karena itulah, menurut Yudhoyono, pemerintah akan terus mengembangkan berbagai kemudahan untuk ketiga sektor tersebut.
Di kesempatan itu, Yudhoyono sekaligus menyampaikan tekad pemerintah memegang tiga komitmen perjanjian dengan pemerintah Malaysia dalam penanganan masalah tenaga kerja Indonesia. Ketiga komitmen itu kelak dijadikan dasar pembuatan perjanjian nota kesepahaman (MoU) tentang TKI [baca: SBY Berharap Penyelesaian TKI Bisa Menyeluruh].(AIS/Machmud dan Eko Purwanto)
Para petani tentu saja tak melewatkan kesempatan tersebut. Mereka banyak melontarkan pertanyaan. Misalnya, harga dasar gabah yang masih saja diperlakukan secara semena-mena oleh para tengkulak. Menanggapi masalah itu, Presiden Yudhyono berjanji memberikan solusi.
Presiden pun berencana menjadikan sektor pertanian, perkebunan, dan industri sebagai ujung tombak mengatasi pengangguran yang mencapai sepuluh juta jiwa. "Saya akan diskusi dengan para menteri pertanian dan gubernur," kata SBY. Karena itulah, menurut Yudhoyono, pemerintah akan terus mengembangkan berbagai kemudahan untuk ketiga sektor tersebut.
Di kesempatan itu, Yudhoyono sekaligus menyampaikan tekad pemerintah memegang tiga komitmen perjanjian dengan pemerintah Malaysia dalam penanganan masalah tenaga kerja Indonesia. Ketiga komitmen itu kelak dijadikan dasar pembuatan perjanjian nota kesepahaman (MoU) tentang TKI [baca: SBY Berharap Penyelesaian TKI Bisa Menyeluruh].(AIS/Machmud dan Eko Purwanto)
