Sebuah granat meledak di tengah-tengah pesta pernikahan di Provinsi Kampong Thom, Kamboja, pada Sabtu yang lalu. Sebanyak 9 orang tewas, 30 lainnya terluka.
Laman The Straits Times, Minggu (26/1/2014) memberitakan, di antara korban tewas itu adalah 2 anak yang masing-masing berusia 7 dan 14 tahun. Sementara pasangan pengantin terluka.
"Mereka sedang menari gembira ketika granat itu meledak," kata Kepala Polisi Provinsi Kampong Thom Horng Thul dikutip The Straits Times.
Sementara, laman News.com.au memberitakan pengantin poerempuan mengalami patah kaki di bagian paha. Sementara pengantin pria terluka di bagian tangan.
Polisi menduga pembawa granat itu adalah seorang pria yang sakit hati atas pernikahan itu. Motif cinta segi tiga pun diduga kuat menjadi pendorong peledakan ini.
"Kami sementara menduga pria lain juga mencintai pengantin wanita, dan tidak ingin pernikahan terjadi," tutur Horng Thul. Kasus ini tengah diselidiki oleh polisi. Belum ada tersangka yang ditahan atas kejadian ini. (Eks)
Laman The Straits Times, Minggu (26/1/2014) memberitakan, di antara korban tewas itu adalah 2 anak yang masing-masing berusia 7 dan 14 tahun. Sementara pasangan pengantin terluka.
"Mereka sedang menari gembira ketika granat itu meledak," kata Kepala Polisi Provinsi Kampong Thom Horng Thul dikutip The Straits Times.
Sementara, laman News.com.au memberitakan pengantin poerempuan mengalami patah kaki di bagian paha. Sementara pengantin pria terluka di bagian tangan.
Polisi menduga pembawa granat itu adalah seorang pria yang sakit hati atas pernikahan itu. Motif cinta segi tiga pun diduga kuat menjadi pendorong peledakan ini.
"Kami sementara menduga pria lain juga mencintai pengantin wanita, dan tidak ingin pernikahan terjadi," tutur Horng Thul. Kasus ini tengah diselidiki oleh polisi. Belum ada tersangka yang ditahan atas kejadian ini. (Eks)
