Liputan6.com, Yogyakarta Meski iTunes dan RBT sudah menjelma menjadi senjata ampuh di industri musik Indonesia, beberapa musisi ternyata masih belum lelah untuk memperjuangkan album fisik sebagai salah satu pencapaian di perjalanan karir mereka.
Termasuk salah satunya band asal kota Yogyakarta, The Rain. Diungkapkan langsung oleh Ipunk selaku bassis, album fisik dianggapnya sebagai jembatan antara sebuah karya musik dengan pendengar.
Advertisement
Karena itu, meskipun saat ini penjualan bentuk fisik sudah mulai surut, hal tersebut sama sekali tak menghentikan langkah bandnya untuk tetap memproduksi album dalam kepingan CD.
"Kami lahir di sebuah era dimana fisik menjadi salah satu kenikmatan visual ketika mendengarkan musik." ungkap Ipul di kantor Liputan6.com, SCTV Tower, Jakarta.
Selain itu, dari coretan-coretan kata yang terdapat di cover CD, tersirat juga rasa saling menghargai antara para musisi dengan penggemar.
Alhasil, bagi pembetot bass yang sudah bergabung di The Rain selama 12 tahun ini, album fisik tetap menjadi sebuah bagian yang harus dilestarikan di dunia musik Tanah Air. "Lewat ucapan terima kasih yang dituliskan masing-masing personel, penggemar bisa tahu dengan siapa saja kami berteman. Dan dari sana, bisa tersampaikan juga wujud terima kasih terhadap mereka (fans). Oleh karena itu, dari kacamata saya, album fisik harus tetap dibuat." tutupnya.(Feb)
