Haid Tidak Teratur Berisiko Sulit Hamil

Bagi wanita yang memiliki keluhan haid tidak teratur dan mengalami kesulitan untuk hamil dikhawatirkan menderita gangguan PCO.

oleh Kusmiyati diperbarui 18 Jan 2014, 13:00 WIB
Bagi wanita yang memiliki keluhan haid tidak teratur dan mengalami kesulitan untuk hamil, segera lakukan pemeriksaan ke dokter dikhawatirkan menderita gangguan seperti ovarium polikistik (PCO).

Menurut Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Subspesialis Fertility dan Hormon Reproduksi Ahli Bedah Laparoskopi, Kiel, Jerman, Dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG(K) penderita PCO datang ke ahli fertilitas karena mengeluhkan haid yang tidak teratur.

"Pasien PCO umumnya datang ke Ahli Fertility dengan keluhan haid yang tidak teratur atau sudah lama menikah tapi tidak kunjung hamil. Diagnosis PCO ditentukan berdasarkan ditemukannya dua dari tiga gejala klinis yaitu mens yang tidak teratur, tanda-tanda hiperandrogen (muncul bulu halus di beberapa tempat), dan gambaran indung telur yang polikistik pada pemeriksaan USG," kata Dr. Caroline yang berpraktek di Omni Hospital Pulomas, Jakarta Timur, seperti ditulis Sabtu (18/1/2014).

Polycystic Ovary (PCO) atau yang dikenal dengan Ovarium Polikistik merupakan kondisi ketidakseimbangan hormonal yang menyebabkan sel telur tetap kecil, tidak ada yg berkembang menjadi sel telur besar dan matang untuk bisa dibuahi oleh sel sperma.

"Hal tersebut yang membuat haid tidak teratur dan sulit untuk hamil. Terapi hormon membutuhkan waktu berbulan-bulan, kadang bertahun-tahun, tergantung seberapa berat kondisi ketidakseimbangan hormonal yang terjadi, yang tentunya berbeda-beda pada setiap pasien PCO," kata Dr. caroline.

Selain itu menurut Dr. caroline seseorang yang menderita PCO atau ketidakseimbangan hormon akan meningkatkan risiko obesitas dan kondisi hipertensi ( tekanan darah tinggi), hiperkolestrolemia (kolestrol tinggi), hipertrigliseridemia (trigliserida atau lemak darah tinggi) dan diabetes.

"Penderita PCO akan mengalami risiko sulit hamil dan meningkatkan kondisi hipertensi ( tekanan darah tinggi), hiperkolestrolemia (kolestrol tinggi), hipertrigliseridemia (trigliserida atau lemak darah tinggi) obesitas dan diabetes. Penyakit ini dapat ditangani dengan LOD dan FSH," kata Dr. Caroline.

LOD (Laparoscopy Ovarian Drilling) yaitu tindakan meminimalkan jumlah folikel menggunakan jarum panas pada operasi laparoskopi. Sementara FSH (Follicle Stimulating Hormone) adalah suntikan hormon perangsang folikel berfungsi untuk memacu pertumbuhan dan kematangan folikel atau sel telur dalam ovarium dan juga berpengaruh pada peningkatan hormon estrogen pada wanita. (Mia/Igw)

Baca Juga:

Jangan Cemas, Wanita Endometriosis Masih Bisa Hamil Kok!
Risiko Kematian Bayi Kembar Siam Lebih Tinggi
Antara Inseminasi dan Bayi Tabung, Beda Banget Lho!
Setahun Menikah Belum Punya Anak? Segera Cek ke Dokter!

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya