[VIDEO] Bisnis Manis di Perbatasan

Dekatnya jarak, mudahnya akses mendapatkan barang-barang sembako di serta selisih harga yang sangat tinggi, telah menggiurkan para pedagang.

oleh Muhammad Ali diperbarui 17 Nov 2013, 00:17 WIB
Entikong dikenal sebagai salah satu tapal batas antara Indonesia dengan Malaysia di mana terdapat pintu pos perlintasan pemeriksaan lintas batas. Penduduk Desa Entikong di bagian Indonesia dan Ddesa Tebedu Malaysia biasa saling berhubungn secara tradisional. Mulai dari hubungan sosial sampai ke hubungan dagang.

Dekatnya jarak, mudahnya akses mendapatkan barang-barang sembako di Tebedu dan Kucing Serawak serta selisih harga yang sangat tinggi, telah menggiurkan buat para pedagang. Peluang menggenjot keuntungan setinggi tingginya  dimanfaatkan sejumlah orang. Salah satu komoditi yang manis di perdagangkan ialah gula.

Harga perkarung gula pasir berisi 50 kilo gram  berkisar 103 ringgit Malaysia atau berkisar antara Rp 368.740. Jadi gula Malaysia berkisar hanya 7.400 rupiah perkilonya. Sementara harga gula pasir asal Pulau Jawa di pasaran Kalbar berkisar antara Rp 14.000 sampai Rp 15.000 per kg-nya

Keuntungan fantastis bisnis gula Malaysia yang membuat tumbuh subur pedagang-pedagang gula warga perbatasan. Sebagian besar warga perbatasan belanja gula di gudang Tebedu menggunakan mobil sedan bernomor polisi Malaysia. Ada juga yang menggukan mobil berplat Indonesia.

Jika menggunakan sedan, bisa mengangkut antara 20 sampai 25 karung gula. Dari gudang di Tebedu Malaysia, mereka harus melewati pintu pos pemeriksaan lintas batas. Ada tiga pos disana. Yaitu imigrasi, bea dan cukai, dan karantina. Ke tiganya ini sangat sangat mudah dilalui.

Nah bagaimana aksi itu bisa terjadi. Anda bisa menyaksikannya dalam [VIDEO] Bisnis Manis di Perbatasan. (Ali)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya