PT Perusahaan Gas Negara Tbk (Tbk) memperkirakan kebutuhan jaringan pipa distribusi gas Indonesia mencapai 15.528 kilometer (km) pada 2025, atau naik hampir dua kali lipat dari saat ini 7.900 km.
Kepala humas PGN Ridha Ababil menuturkan pembangunan infrastruktur gas itu dibutuhkan seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang membuat kebutuhan gas meningkat.
"Kita masih butuh pipa transmisi 2 kali dari sekarang. Pipa transmisi ini pipa yang menghubungkan dari hulu sumur tekanan tinggi ke pintu masuk jaringan distribusi tegangan rendah," kata Ridha, kepada wartawan, di kawasan Kebon Sirih Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Selain jaringan pipa distribusi, lanjut Ridha, Indonesia juga membutuhkan pipa transmisi yang bakal menyalurkan gas dari distributor ke konsumen.
"Pipa distribusi 10 kali lebih panjang dari kita punya sekarang," ungkapnya.
Untuk menunjang pembangunan infrastruktur tersebut, diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar US$ 40 miliar atau setara Rp 461 triliun (kurs: Rp 11.534 per dolar AS). Namun sampai saat ini rencana pembangunan infrastruktur gas tersebut tidak kunjung berjalan.
"Itu rencana nasional dan belum berjalan sampai sekarang dan sudah 3 yang di lelang. Investasi pengembangan dua jalur gas tersebut mencapai US$ 40 miliar," ujar dia. (Pew/Ndw)
Kepala humas PGN Ridha Ababil menuturkan pembangunan infrastruktur gas itu dibutuhkan seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang membuat kebutuhan gas meningkat.
"Kita masih butuh pipa transmisi 2 kali dari sekarang. Pipa transmisi ini pipa yang menghubungkan dari hulu sumur tekanan tinggi ke pintu masuk jaringan distribusi tegangan rendah," kata Ridha, kepada wartawan, di kawasan Kebon Sirih Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Selain jaringan pipa distribusi, lanjut Ridha, Indonesia juga membutuhkan pipa transmisi yang bakal menyalurkan gas dari distributor ke konsumen.
"Pipa distribusi 10 kali lebih panjang dari kita punya sekarang," ungkapnya.
Untuk menunjang pembangunan infrastruktur tersebut, diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar US$ 40 miliar atau setara Rp 461 triliun (kurs: Rp 11.534 per dolar AS). Namun sampai saat ini rencana pembangunan infrastruktur gas tersebut tidak kunjung berjalan.
"Itu rencana nasional dan belum berjalan sampai sekarang dan sudah 3 yang di lelang. Investasi pengembangan dua jalur gas tersebut mencapai US$ 40 miliar," ujar dia. (Pew/Ndw)