Seorang warga negara Jerman bernama Lukas Beckstett (19) pada Kamis 22 Agustus, tewas usai menenggak miras di salah satu hotel di kawasan Pandanaran, Semarang. Penyebab tewasnya Lukas sempat menjadi tanda tanya. Terlebih terdapat luka sobek di bagian kepala dan pendarahan di hidung.
Lukas sempat mengalami kejang-kejang dan dilarikan ke rumah sakit oleh rekan-rekannya. Namun jiwanya tak tertolong. Tewasnya Lukas yang bekerja sebagai relawan di salah satu lembaga itu mengundang perhatian Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno. Kapolda ikut melihat kondisi jenazah Lukas.
Menurut kesaksian rekannya, Richo Vino Subangkit, sebelum mengalami kejang, Lukas baru pulang dari hotel berbintang di kawasan Jalan Pandanaran Semarang.
"Di hotel itu, Lukas menenggak minuman keras jenis whiskey bersama 7 rekannya," kata Richo di Semarang, Jawa tengah, Jumat (23/8/2013).
Setiba di rumah kontrakannya, lanjut Richo, Lukas mengalami kejang-kejang dan kesulitan bernapas. Lukas lalu dibawa ke rumah sakit dengan menumpang taksi. Lukas mengalami pendarahan di hidungnya.
Untuk mengungkap penyebab pasti kematian Lukas, proses otopsi belum bisa dilakukan secara penuh oleh tim dokter forensik RSUP Dokter Kariadi Semarang, karena masih harus menunggu izin dari pihak Kedutaan Besar Jerman di Jakarta. (Frd/Ism)
Lukas sempat mengalami kejang-kejang dan dilarikan ke rumah sakit oleh rekan-rekannya. Namun jiwanya tak tertolong. Tewasnya Lukas yang bekerja sebagai relawan di salah satu lembaga itu mengundang perhatian Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno. Kapolda ikut melihat kondisi jenazah Lukas.
Menurut kesaksian rekannya, Richo Vino Subangkit, sebelum mengalami kejang, Lukas baru pulang dari hotel berbintang di kawasan Jalan Pandanaran Semarang.
"Di hotel itu, Lukas menenggak minuman keras jenis whiskey bersama 7 rekannya," kata Richo di Semarang, Jawa tengah, Jumat (23/8/2013).
Setiba di rumah kontrakannya, lanjut Richo, Lukas mengalami kejang-kejang dan kesulitan bernapas. Lukas lalu dibawa ke rumah sakit dengan menumpang taksi. Lukas mengalami pendarahan di hidungnya.
Untuk mengungkap penyebab pasti kematian Lukas, proses otopsi belum bisa dilakukan secara penuh oleh tim dokter forensik RSUP Dokter Kariadi Semarang, karena masih harus menunggu izin dari pihak Kedutaan Besar Jerman di Jakarta. (Frd/Ism)
