Bukan prediksi yang menggembirakan buat pasar saham. Penasihat investasi dan Manajer keuangan top dunia, Marc Faber memprediksi pasar saham akan jatuh 20% di akhir 2013.
"Saham akan menjadi 20 persen lebih rendah pada akhir tahun 2013. Saya tidak menganggap itu kecelakaan. Saya menganggapnya kecelakaan kalau turunnya 90 persen. Dan itu tidak mungkin terjadi karena Fed akan terus mencetak uang," kata Faber seperti dilansir dari CNBC, Sabtu (10/8/2013).
Kebijakan the Fed yang akan melonggarkan moneternya, justru dalam waktu dekat menurut Faber, akan membuat harga saham masih bisa naik.
"Pasar saham masih akan rally, karena investor mulai menyadari bahwa uang akan semakin banyak dicetak oleh The Fed, komoditas mulai bangkit dari harga terendahnya dan ada banyak aset yang dibutuhkan selain obligasi yang berarti itu bisa saham," kata Faber.
Namun Faber memperingatkan kebijakan mencetak uang lebih banyak mungkin akan mendistorsi segalanya, karena uang tidak mengalir ke sasaran yang tepat. Uang mengalir bukan ke orang biasa, kelas menengah atau kelas pekerja.
"Uang akan mengalir deras ke orang-orang yang dekat dengan kepentingan pencetak uang seperti bank dan pengelola dana," ujar Faber yang juga pemilik perusahaan penerbitan Gloom Boom & Doom Report. (Igw)
"Saham akan menjadi 20 persen lebih rendah pada akhir tahun 2013. Saya tidak menganggap itu kecelakaan. Saya menganggapnya kecelakaan kalau turunnya 90 persen. Dan itu tidak mungkin terjadi karena Fed akan terus mencetak uang," kata Faber seperti dilansir dari CNBC, Sabtu (10/8/2013).
Kebijakan the Fed yang akan melonggarkan moneternya, justru dalam waktu dekat menurut Faber, akan membuat harga saham masih bisa naik.
"Pasar saham masih akan rally, karena investor mulai menyadari bahwa uang akan semakin banyak dicetak oleh The Fed, komoditas mulai bangkit dari harga terendahnya dan ada banyak aset yang dibutuhkan selain obligasi yang berarti itu bisa saham," kata Faber.
Namun Faber memperingatkan kebijakan mencetak uang lebih banyak mungkin akan mendistorsi segalanya, karena uang tidak mengalir ke sasaran yang tepat. Uang mengalir bukan ke orang biasa, kelas menengah atau kelas pekerja.
"Uang akan mengalir deras ke orang-orang yang dekat dengan kepentingan pencetak uang seperti bank dan pengelola dana," ujar Faber yang juga pemilik perusahaan penerbitan Gloom Boom & Doom Report. (Igw)