Pemerintah Argentina akan mulai mendistribusikan obat disfungsi ereksi yang terkenal dengan merek Viagra secara gratis untuk pertama kalinya. Langkah ini, menurut pejabat kesehatan setempat yang disampaikan Kamis 8 Agustus untuk menghindari pemakaian yang tidak pada tempatnya.
Sekitar 200.000 dosis pil sildenafil (kandungan kimia) yang memiliki merek dagang Viagra akan didistribusikan secara gratis lewat jaringan layanan kesehatan publik di Provinsi Santa Fe.
Obat ini diproduksi di Santa Fe oleh perusahaan farmasi milik pemerintah LIFSE yang rencananya akan mendistribusikannya secara nasional.
Sildenafil dikenal secara luas sebagai vasodilator (pelebar pembuluh darah) yang berfungsi untuk mengobati masalah disfungsi ereksi pada para pria.
"Ini adalah obat paling populer di dunia yang membantu meningkatkan kualitas hidup meski tanpa ini pun penderita tak kehilangan hidupnya. Obat ini bakal diproduksi secara resmi oleh negara di Argentina," ujar Direktur LIFSE, Gullermo Cleti seperti dikutip dari Kantor Berita AFP, Sabtu (10/8/2013).
"Ini tidak hanya untuk mengobati kasus disfungsi ereksi pada pria yang membutuhkan, melainkan juga menghindari penyalahgunaan obat serta memperingatkan penduduk mengenai penggunaan yang tepat," ujar Cleti.
(Abd/*)
Sekitar 200.000 dosis pil sildenafil (kandungan kimia) yang memiliki merek dagang Viagra akan didistribusikan secara gratis lewat jaringan layanan kesehatan publik di Provinsi Santa Fe.
Obat ini diproduksi di Santa Fe oleh perusahaan farmasi milik pemerintah LIFSE yang rencananya akan mendistribusikannya secara nasional.
Sildenafil dikenal secara luas sebagai vasodilator (pelebar pembuluh darah) yang berfungsi untuk mengobati masalah disfungsi ereksi pada para pria.
"Ini adalah obat paling populer di dunia yang membantu meningkatkan kualitas hidup meski tanpa ini pun penderita tak kehilangan hidupnya. Obat ini bakal diproduksi secara resmi oleh negara di Argentina," ujar Direktur LIFSE, Gullermo Cleti seperti dikutip dari Kantor Berita AFP, Sabtu (10/8/2013).
"Ini tidak hanya untuk mengobati kasus disfungsi ereksi pada pria yang membutuhkan, melainkan juga menghindari penyalahgunaan obat serta memperingatkan penduduk mengenai penggunaan yang tepat," ujar Cleti.
(Abd/*)
