James Mangold sebagai sutradara 'The Wolverine', baru saja mengumumkan rencana untuk merilis sebuah versi unrated (tanpa rating atau sensor) dari film arahannya tersebut. Cerita The Wolverines sendiri menjadi bagian dari seri film-film X-Men sebelumnya [Baca: The Wolverine, Superhero Bercakar Besi yang Terlalu Liar].
Awal rencana James Mangold ini bermula saat dirinya dipaksa untuk memotong beberapa adegan kekerasan pada film yang terakhir kali digarapnya itu. Alasan pihak studio, supaya film arahannya masuk ke dalam jajaran rating PG-13, (bimbingan orang tua, 13 tahun ke atas).
Namun menurut James, pemotongannya itu tidak dirasakan merusak akhir dari filmnya. "Saya kagum pemotongan yang kami buat demi bisa mendapat rating PG-13 tidaklah merusak film," ujarnya berapi-api, seperti dikutip dari MTV News melalui Entertainment Wise (29 Juli 2013).
"Filmnya sangat bergaya tempo dulu dengan pertempuran pedang dan panah, sehingga dengan berbagai cara kami menghindari intensitas kekerasan dengan senjata api," ungkap James lagi.
Mengenai perilisan versi tanpa sensor, ia menyatakan, "Tentu saja saat anda mengetahui durasi penayangan yang kami miliki, akan terdapat beberapa tambahan yang tak dilihat orang-orang, melalui semacam versi film tanpa rating yang akan keluar."
Diyakinkan lagi oleh James, "Akan ada juga pertarungan dalam skala besar di desa es saat ia bertemu orang-orang Harada, itulah yang akan anda lihat." Menurutnya, perilisannya nanti tidak berkaitan dengan rating, melainkan berkenaan dengan beberapa adegan yang bisa dibuat mengalir secara emosional.
Diyakini oleh James Mangold, edisi tanpa rating ini akan mendongkrak kembali penjualan filmnya. Sebelumnya, film ini sukses menggapai puncak box office negaranya [Baca: The Wolverine Taklukan The Conjuring di Box Office Amerika]. Bahkan, di kancah internasional, The Wolverine sukses menerima 86,1 juta dollar Amerika.(Rul)
Awal rencana James Mangold ini bermula saat dirinya dipaksa untuk memotong beberapa adegan kekerasan pada film yang terakhir kali digarapnya itu. Alasan pihak studio, supaya film arahannya masuk ke dalam jajaran rating PG-13, (bimbingan orang tua, 13 tahun ke atas).
Namun menurut James, pemotongannya itu tidak dirasakan merusak akhir dari filmnya. "Saya kagum pemotongan yang kami buat demi bisa mendapat rating PG-13 tidaklah merusak film," ujarnya berapi-api, seperti dikutip dari MTV News melalui Entertainment Wise (29 Juli 2013).
"Filmnya sangat bergaya tempo dulu dengan pertempuran pedang dan panah, sehingga dengan berbagai cara kami menghindari intensitas kekerasan dengan senjata api," ungkap James lagi.
Mengenai perilisan versi tanpa sensor, ia menyatakan, "Tentu saja saat anda mengetahui durasi penayangan yang kami miliki, akan terdapat beberapa tambahan yang tak dilihat orang-orang, melalui semacam versi film tanpa rating yang akan keluar."
Diyakinkan lagi oleh James, "Akan ada juga pertarungan dalam skala besar di desa es saat ia bertemu orang-orang Harada, itulah yang akan anda lihat." Menurutnya, perilisannya nanti tidak berkaitan dengan rating, melainkan berkenaan dengan beberapa adegan yang bisa dibuat mengalir secara emosional.
Diyakini oleh James Mangold, edisi tanpa rating ini akan mendongkrak kembali penjualan filmnya. Sebelumnya, film ini sukses menggapai puncak box office negaranya [Baca: The Wolverine Taklukan The Conjuring di Box Office Amerika]. Bahkan, di kancah internasional, The Wolverine sukses menerima 86,1 juta dollar Amerika.(Rul)