Kesibukan berlangsung setiap hari di Masjid Darussalam, Jayengan, Solo, Jawa Tengah. Mereka merupakan komunitas warga Banjar yang bergotong-royong menyiapkan hidangan bubur samin. Bubur ini biasa dibagikan kepada warga sebagai menu berbuka puasa.
Bubur samin diolah dengan beraneka macam racikan bumbu, mulai dari aneka rempah-rempah, sumsum tulang sapi, dan susu sapi. Sebanyak 30-40 kg beras diolah setiap harinya oleh takmir masjid untuk dijadikan bubur samin khas Banjar, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (24/7/2013).
Dari sejumlah beras itu, dihasilkanlah 900 porsi bubur samin. Sebanyak 700 akan dibagikan kepada warga. Sementara 200 sisanya akan disantap oleh mereka yang berbuka puasa di masjid.
Menjelang waktu ashar, warga pun berduyun-duyun berdatangan. Mereka membawa wadah untuk mengantre pembagian bubur samin. Untuk bisa mendapatkan semangkuk bubur samin, warga terpaksa harus berdesakan. Tak lama kemudian panitia membagikan bubur samin ini kepada warga.
"Rasanya khas," kata Siti Darokah warga Jayengan, Solo, Jawa Tengah. (Ndy/Sss)
Bubur samin diolah dengan beraneka macam racikan bumbu, mulai dari aneka rempah-rempah, sumsum tulang sapi, dan susu sapi. Sebanyak 30-40 kg beras diolah setiap harinya oleh takmir masjid untuk dijadikan bubur samin khas Banjar, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (24/7/2013).
Dari sejumlah beras itu, dihasilkanlah 900 porsi bubur samin. Sebanyak 700 akan dibagikan kepada warga. Sementara 200 sisanya akan disantap oleh mereka yang berbuka puasa di masjid.
Menjelang waktu ashar, warga pun berduyun-duyun berdatangan. Mereka membawa wadah untuk mengantre pembagian bubur samin. Untuk bisa mendapatkan semangkuk bubur samin, warga terpaksa harus berdesakan. Tak lama kemudian panitia membagikan bubur samin ini kepada warga.
"Rasanya khas," kata Siti Darokah warga Jayengan, Solo, Jawa Tengah. (Ndy/Sss)
