Harry de Fretes Prihatin dengan Kondisi Lenong Betawi

Kejayaan Lenong Betawi bisa dibilang sudah berakhir. Harry de Fretes pun prihatin kini generasi muda lebih tertarik dengan kebudayaan Barat.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 13 Jun 2013, 09:20 WIB
Di era90-an, Lenong Betawi merupakan sajian hiburan yang banyak diminati masyarakat. Bahkan, program acara bernuansa lenong selalu mendapatkan rating yang bagus saat ditayangkan di televisi.

Namun sayang, kejayaan Lenong Betawi sudah berakhir. Selain tak lagi punya tempat di televisi, Lenong Betawi juga perlahan ditinggalkan oleh para generasi muda yang lebih tertarik berkreasi dengan budaya Barat.

"Ibaratnya, kondisi lenong sekarang itu seperti hidup segan mati tak mau. Prihatin deh kalau lihat lenong di zaman sekarang," ujar penggiat kesenian Lenong Betawi, Harry de Fretes saat ditemui di Depok Town Square, Jawa Barat, Rabu (12/6/2013).

Harry ingat betul dulu Lenong Betawi begitu perkasa di layar televisi berkat aksi kocaknya mengocok perut penonton bersama rekan-rekannya di komedi situasi 'Lenong Rumpi'. "Waktu itu Lenong Betawi heboh, pagelaran lenong selalu ada dimana-mana," kenangnya.

Kendati tak lagi diminati, Harry berjuang untuk kembali membesarkan Lenong Betawi sebagai salah satu kesenian tradisional masyarakat yang patut dilestarikan.

"Saya tetap optimis masih banyak orang yang bersemangat untuk melestarikan dan membangkitkan lenong. Banyak hal yang bisa didapatkan dengan Lenong," pungkasnya.(Gie/Asw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya