Ahok: Puskesmas Lebih Jorok dari Halte Bus, Kepalanya Diseleksi

Pemrov DKI membutuhkan dan menginginkan kepala puskesmas yang memiliki kemampuan manajemen yang baik.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 10 Jun 2013, 12:34 WIB
Setelah seleksi dan promosi terbuka jabatan lurah dan camat, Pemrov DKI berencana menerapkan sistem perekrutan tersebut untuk kepala puskesmas di Jakarta.

"Iya iya. Kami mau seleksi (kepala puskesmas). Lagi disiapin," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Senin (10/6/2013).

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, ide lelang jabatan untuk kepala puskesmas ini karena melihat buruknya manajemen pelayanan mereka. Mantan bupati Belitung Timur itu mencontohkan ada lantai puskesmas yang kurang terawat dan kotor.

Lalu, lanjut dia, jangan sampai ada pasien yang telah mengantre lama tetapi kemudian ditolak karena alat kesehatan puskesmas yang kurang memadai. Sehingga pasien harus kembali antri untuk mengulang rujukan.

"Supaya kita dapatkan pelayanan. Contoh, sekarang ada puskesmas yang lantai lebih jorok dari halte bus Transjakarta. Harusnya puskesmas yang ideal itu, perawat sudah tanya, Anda sakit apa? Tahu-tahu dia tidak bisa ditangani, ya jangan sampai dia ngantre kan? Langsung dirujuk. Terus waktu merujuk, dia yang mendaftarkan siapa? Ya puskesmas. Seperti city check in pesawat. Kalau udah antre satu jangan antre berapa kali," kata Ahok.

Maka dari itu, menurutnya Pemrov DKI membutuhkan dan menginginkan kepala puskesmas yang memiliki kemampuan manajemen yang baik dalam hal memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kepala puskesmas yang baik dapat membenahi sampai ke hal-hal terkecil, misalnya wastafel yang airnya tidak mengalir. Padahal salah satu kampanye kesehatan adalah mencuci tangan.

"Kita butuh puskesmas yang kepalanya mengerti seperti ini, ini tugas dia. Terus gaji juga lagi kita perbaiki, obat-obatan juga sama harus cek. Ambulans juga harus selalu tersedia di kelurahan," ujar Ahok.

Untuk pelaksanaannya, Pemrov DKI sedang mempersiapkan Anggaran Belanja Tambahan (ABT). Setelah ABT selesai, nantinya dana bagi seleksi dan promosi terbuka untuk kepala puskesmas pun dapat diperoleh dari ABT tersebut.

"Jadi udah ABT, ada dananya, kita akan buka. Bukan lelang. Perbaiki. SPT, Seleksi dan Promosi Terbuka," kata Ahok. (Ary/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya