Kowani Bangun Masjid Wanitatama untuk Meningkatkan Peran Perempuan

Kongres Wanita Indonesia (Kowani) membangun masjid yang digagas oleh para perempuan yang nantinya terintegrasi dengan berbagai program yang bertujuan untuk peningkatan harkat perempuan.

oleh Tim Regional diperbarui 01 Mei 2024, 15:57 WIB
Kongres Wanita Indonesia (Kowani) membangun masjid di Yogyakarta. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kongres Wanita Indonesia (Kowani) membangun masjid yang digagas oleh para perempuan yang nantinya terintegrasi dengan berbagai program yang bertujuan untuk peningkatan harkat perempuan.

“Tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid ini akan memiliki program-program untuk pemuliaan harkat perempuan,” ujar Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo, di Jakarta, Rabu (1/5/2024).

Dia mengatakan, masjid yang diberi nama Wanitatama dan berlokasi di Yogyakarta tersebut, akan dijadikan sebagai sarana sosialisasi akan pentingnya peran perempuan sekaligus sebagai wadah untuk menyebarkan pengetahuan mengenai pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan.

Masyarakat pun dapat mengakses bantuan pendampingan, konseling, dan pemberdayaan perempuan dari Indonesia Women Center.

Giwo menambahkan perempuan Indonesia masih banyak yang belum memahami upaya perlindungan dan juga haknya. Melalui masjid tersebut, diharapkan para perempuan semakin tercerahkan dan dapat memahami hak dan upaya perlindungan yang bisa diakses.

“Ini merupakan momentum bahwa apa yang dilakukan oleh Kowani tidak hanya sekadar teori, tetapi berbuat dan dapat bekerja menghasilkan karya nyata,” jelas dia.

Giwo menyampaikan, Kowani merupakan organisasi federasi perempuan terbesar dan tertua di Indonesia yang mewadahi 104 anggota organisasi dengan 97 juta anggota perempuan di seluruh Indonesia.


Berharap Prabowo-Gibran Dapat Berkolaborasi Lanjutkan Perjuangan Pergerakan Perempuan di Indonesia

Dia berharap Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dapat berkolaborasi untuk melanjutkan perjuangan pergerakan perempuan di Indonesia.

Perjuangan pergerakan perempuan Indonesia telah dimulai sejak 1928 di Ndalem Joyodipuran, Yogyakarta, dan berlanjut sampai saat ini.

“Kami yakin era kepemimpinan Bapak Prabowo dan Bapak Gibran Rakabuming Raka, sangat dinantikan untuk menyuntikkan kembali semangat pemajuan, perlindungan dan pemberdayaan perempuan,” imbuh dia

Infografis Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya