Liputan6.com, Jakarta - Kapolresta Manado dan Kasatlantas Polresta Manado akan diperiksa sebagai saksi buntut tewasnya Brigadir RAT di Jakarta.
Brigadir RAT ditemukan dengan luka tembak di dalam mobil di halaman rumah No 20 di Jalan Mampang Prapatan IV RT 10/ RW 02, Tegal Parang, Mampang Jaksel pada Kamis malam 25 April 2024.
Advertisement
Polisi memastikan, korban Brigadir RAT meninggal akibat bunuh diri. Pemeriksaan keduanya merupakan instruksi langsung dari Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Yudhiawan.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Sulut Michael Irwan Thamsil. Dia mengatakan, Bidang Propam Polda Sulut telah mendapatkan perintah untuk mengusut keberadaan Brigadir RAT di Jakarta.
"Pak kapolda memerintahkan Kabid Propam untuk melakukan pemeriksaan terhadap atasannya baik Kasatlantas dan Kapolresta-nya untuk dilakukan pemeriksaan terkait dengan keberadaan Brigadir RAT di Jakarta," ujar Michael saat dihubungi, Senin (29/4/2024).
Sebelumnya, Michael mengungkapkan Brigadir RAT selama di Jakarta bertugas sebagai ajudan atau driver seorang pengusaha. Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan Bidang Propam Polda Sulut.
"Iya jadi hasil pemeriksaan Propam Polda Sulut bahwa yang bersangkutan menjadi ajudan atau driver dari pengusaha yang di Jakarta," ucap dia.
Michael mengatakan, Brigadir RAT bekerja sebagai ajudan tidak dilengkapi dengan surat tugas atau surat izin dari kesatuan atau dari pimpinan. Hal ini sekaligus meluruskan perihal izin cuti yang sempat disampaikan oleh pihak kepolisian.
"Oh iya itu (izin cuti) kan hasil pendalaman kita di sini dari hasil pemeriksaan Bid Propam di sini ternyata yang bersangkutan ketika menjadi driver atau ajudan itu tidak dilengkapi surat tugas maupun izin dari kesatuan," terang Michael.
Belum Beberkan Sosok Pengusaha
Michael belum membeberkan sosok pengusaha yang dikawal oleh Brigadir RAT.
"Kita belum dapat info (identitas) tapi salah satu pengusaha di Jakarta," ucap dia.
Namun, yang ditekankan adalah Brigadir RAT meninggalkan tugasnya sebagai Anggota Satlantas Polresta Manado sejak Desember 2021.
"Tapi informasinya kan tidak full datang pergi datang pergi. Terakhir tanggal 10 Maret 2024 dia berangkat ke Jakarta dan sampai peristiwa ini terjadi," tandas Michael.
Sebelumnya, polisi memastikan penyebab kematian Brigadir RAT adalah bunuh diri. Brigadir RAT ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil Toyota Alphard di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
"Karena korban bunuh diri. Dengan cara menembakan senjata api HS kaliber 9mm ke arah kepala demikian," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat jumpa pers, Senin (29/4/2024).
Untuk itu, polisi menutup kasus kematian Brigadir RAT karena tidak ditemukan unsur pidana. Kesimpulan ini berdasarkan keterangan para saksi dan didukung barang bukti serta hasil pemeriksaan yang dilakukan secara komprehensif
"Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," kata Bintoro.
Namun, Bintoro tak menjelaskan motif Brigadir RAT bunuh diri.
"Masih kami dalami, masih kami dalami untuk motif yang bersangkutan bunuh diri ini apa," tandas Bintoro.
Advertisement
Detik-detik Bunuh Diri Brigadir RAT Terekam CCTV
Detik-detik bunuh diri Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) yang dilakukan di dalam mobil Toyota Alphard, kawasan Mampang, Jakarta Selatan (Jaksel) akhirnya terungkap. Setelah serangkaian penyelidikan oleh Polres Metro Jakarta Pusat.
Semuanya berawal dari rekaman CCTV mebampilkan mobil Toyota Alphard di area rumah seorang pengusaha bernama Indra Pratama, di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis 25 April 2024 lalu.
Sampai akhirnya mobil masuk dan menurunkan sejumlah penumpang. Terlihat seorang anak kecil, dan dua orang wanita turun dari mobil mewah tersebut untuk memasuki rumah.
"Mobil datang tepat di depan rumah untuk menurunkan penumpang. Bisa dilihat para penumpang turun, ini bocah, lalu pegawainya, ibu, sama pembantunya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat jumpa pers, Senin (29/4/2024).
Setelah itu, mobil Alphard yang dikendarai Brigadir RAT sempat terdiam sekira satu menit. Sampai akhirnya terdengar suara letusan tembakan dan mobil pun menabrak mobil lain di depannya.
"Dipastikan tinggal sendiri si korban dalam mobil. Mobil sempat berhenti selama 1 menit. Itu terdengar letusan, lalu mobil menabrak," jelasnya.
Setelah itu, kamera merekam seseorang yang sempat melihat ke arah mobil. Lalu terlihat panik, setelah melihat jasad Brigadir RAT yang berdarah di dalam mobil sampai akhirnya kondisi di TKP pun menjadi ramai.
Tak Ada Orang Lain
Dari hasil CCTV itulah, Bintoro menyimpulkan tidak ditemukannya orang lain selain Brigadir RAT di dalam mobil Toyota Alphard tersebut. Terlebih dalam rekaman CCTV nampak kaca mobil yang tertutup semuanya.
"Menganalisa terhadap barang bukti berupa DVR yang berisi rekaman video CCTV di TKP. Dengan hasil tidak ada orang lain yang berada di TKP," kata Bintoro.
Temuan itu juga sejalan dengan dari hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik yang melakukan sejumlah pemeriksaan epitel atau jaringan tubuh mulai dari pintu, tombol jenderal, tombol engine start, kursi hingga stir mobil tersebut.
Termasuk dengan temuan dari Gun Shot Residue (GSR) atau jelaga hanya pada telapak tangan kanan korban. Namun tidak ditemukan GSR lain di tempat atau titik lain.
"Jadi dengan demikian kami tidak menemukan pada senjata api maupun pada selongsong peluru yang menjadi barang bukti juga di bagian mobil dekat sopir itu tidak ada profil DNA orang lain," ucap dia.
Dengan temuan dan bukti analisa yang didapat, penyidik pun telah menyimpulkan dalam kasus ini, tidak ada tindak pidana. Sebab dari semua alat bukti yang ditemukan semua mengarah kematian Brigadir RAT diyakini akibat bunuh diri.
"Memang kami sudah simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," tandas Bintoro.
Advertisement
KONTAK BANTUAN
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.icreativelabs.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.