Liputan6.com, Tokyo - Siapa yang tak tahu salah satu jenis makanan asal Jepang bernama onigiri?
Bola nasi yang dikepal dan diisi dengan sayur atau berbagai protein seperti daging sapi atau tuna, biasanya dibentuk dengan tangan dan dibalut dengan lapisan rumput laut.
Advertisement
Onigiri merupakan makanan yang sudah ada sejak berabad-abad lalu, bahkan kerap dibawa ke medan perang sejak zaman dahulu.
Kini, makanan tersebut telah berkembang menjadi semakin aneh.
Dilansir SCMP, Senin (29/4/2024), baru-baru ini viral di media sosial, seorang wanita yang membuat onigiri dengan cara yang aneh yakni menggunakan ketiaknya untuk membentuk bola-bola nasi.
Sebelum membuat onigiri, semua bahan dan bagian tubuh yang bersentuhan dengannya didisinfeksi.
Namun, ia kemudian berolahraga untuk mengeluarkan keringat dan menggunakan ketiak sebagai pengganti telapak tangan untuk menguleni dan membentuk bola-bola nasi.
Onigiri tersebut kemudian dijual dengan harga tinggi di beberapa restoran, bahkan hingga 10 kali lipat dari harga nasi kepal biasa.
Salah satu pembelinya yang mencoba cemilan tersebut mengatakan bahwa rasanya tidak berbeda dari onigiri pada umumnya.
Beberapa restoran pun secara terbuka mendemonstrasikan prosesnya, dengan bangga mempromosikan koki mereka dan teknik uniknya dengan mengizinkan pelanggan mengunjungi dapur.
Makna Seksual dari Ketiak
Menariknya, para ilmuwan telah mempelajari makna seksual dari ketiak.
Sebuah penelitian pada tahun 2013 menemukan bahwa keringat di area tubuh tersebut mengandung feromon tertentu yang dapat meningkatkan emosi manusia saat dicium atau dijilat.
Teknik pembuatan onigiri tersebut kemudian memicu perbincangan hangat di media sosial.
"Nasi kepal ini bisa memuaskan hasrat tabu sebagian orang, asalkan higienis tidak ada salahnya," kata salah satu pengguna media sosial.
"Itu tidak bisa diterima. Bagaimana jika koki tersebut memiliki penyakit tersembunyi? Saya lebih suka makan nasi kepal biasa," kata yang lain.
Advertisement
Makanan Aneh Jadi Tren di Negara Barat
Sementara itu, makanan dengan bahan baku yang aneh sempat menjadi tren bagi orang-orang di negara Barat.
Bagi sebagian besar orang Indonesia, memakan jeroan atau bagian-bagian lain dari tubuh hewan seperti otak dan buntut, mungkin adalah hal yang wajar. Tapi untuk kebanyakan warga yang tinggal di negara-negara Barat, mereka menganggapnya sebagai "makanan aneh", bahkan menjijikan.