Liputan6.com, Jakarta - Narcissistic Personality Disorder (NPD) dikenal juga sebagai gangguan kepribadian seseorang yakni narsistik. Gangguan ini merupakan suatu kondisi mental di mana seseorang memiliki pola pikir yang berlebihan terhadap dirinya sendiri.
Ciri umum pada orang dengan gejala NPD adalah cenderung merasa bahwa dia adalah orang yang istimewa atau sangat spesial dan berhak mendapatkan perlakuan yang istimewa pula. Tidak hanya itu, mereka umumnya juga kurang empati terhadap orang lain dan sering kali membutuhkan pujian dan pengakuan atau validasi dari orang lain untuk merasa berharga.
Perukiah Syar'iyyah Ustaz Muhammad Faizar Hidayatullah pun membebeberkan bagaimana ciri-ciri penderita NPD dan apa penyebab yang melatarbelakangi seseorang menjadi NPD. Ustaz asal Banyumas, Jawa Tengah ini mengaku sering menangani gangguan pada seseorang yang semula diperkirakan karena sisi metafisik namun ternyata terkait dengan kesehatan mental.
Baca Juga
Advertisement
Karena itu, Ustaz Faizar menekankan pentingnya untuk melakukan edukasi kesehatan mental termasuk mengetahui gangguan mental seperti NPD. Dia menyebutkan karakter penderita NPD salah satunya sering merasa penting dan percaya diri yang terlalu berlebihan. Bahkan, seorang NPD akan merasa dia memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
Salah satu ciri yang juga dimiliki NPD adalah dia akan melakukan love bombing dengan memberikan perhatian, kasih sayang, hadiah, dan material lainnya secara berlebihan. Bombardir cinta ini bahkan terkesan tidak normal seperti pada umumnya. Hal ini dia lakukan untuk memvalidasi dirinya begitu spesial sehingga harus diperlakukan istimewa.
"Kalau NPD dibawa ke hubungan pasangan suami istri, pasangannya pasti akan stres," kata Ustaz Faizar saat memberi kajian bertema "Waspada Love Bombing" di Masjid Peta Hidup, Sokaraja, Banyumas, beberapa waktu lalu.
Perilaku love bombing itu, kata Ustaz Faizar, pada akhirnya menjadi 'alat' seorang NPD untut menuntut orang lain atau pasangannya memberikan perhatian spesial untuknya. Dia berharap ada balas budi kepadanya. "Dia enggak ada empati, susah minta maaf, suka intimidasi, percaya diri berlebihan, arogan, dan lain-lain," papar pendakwah lulusan Pondok Pesantren Gontor Darussalam Ponorogo serta Ilmu Qur'an dan Tafsir Universitas Al Azhar Kairo, Mesir ini.
Simak Video Pilihan Ini:
Allah Melarang Kesombongan
Ustaz Faizar menyebutkan sebenarnya perilaku narsistik sudah disebutkan dalam Al Quran dan dibenci ALLAH SWT, salah satunya dalam surat Al Qasas ayat 76:
۞ اِنَّ قَارُوْنَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوْسٰى فَبَغٰى عَلَيْهِمْۖ وَاٰتَيْنٰهُ مِنَ الْكُنُوْزِ مَآ اِنَّ مَفَاتِحَهٗ لَتَنُوْۤاُ بِالْعُصْبَةِ اُولِى الْقُوَّةِ اِذْ قَالَ لَهٗ قَوْمُهٗ لَا تَفْرَحْ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِيْنَ ٧٦
"Sesungguhnya Qarun termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku aniaya terhadap mereka. Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya, “Janganlah engkau terlalu bangga. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri".
Dia menekankan NPD berbeda dengan percaya diri. Jika percaya diri berlandaskan sifat kepemilikan dan kemampuan yang mumpuni, NPD belum tentu memiliki kemampuan. Namun dia tetap merasa memiliki dan meminta orang menghormatinya karena hal tersebut.
"Ini karena dia butuh validasi dan penghargaan. Dia cari penghargaan berlebih termasuk dari pasangan dengan love bombing," pesannya.
Orang NPD juga sebenarnya tidak punya kemampuan tetapi sok jago. Ustaz Faizar menegaskan, Islam telah menyebutkan sosok orang seperti ini dalam Al Quran seperti halnya tergambar dalam surat Al Imran ayat 188:
لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَفْرَحُوْنَ بِمَآ اَتَوْا وَّيُحِبُّوْنَ اَنْ يُّحْمَدُوْا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوْا فَلَا تَحْسَبَنَّهُمْ بِمَفَازَةٍ مِّنَ الْعَذَابِۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ١٨٨
"Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa (perbuatan buruk) yang telah mereka kerjakan dan suka dipuji atas perbuatan (yang mereka anggap baik) yang tidak mereka lakukan, kamu jangan sekali-kali mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih,".
Advertisement
Akar Permasalahan Seorang Menjadi NPD
Untuk itu, Ustaz Faizar memaparkan akar permasalahan yang menjadikan seseorang memiliki NPD, yaitu pertama berasal dari pola asuh orang tua yang tidak tepat. Pertama, terlalu menuntut anak berbuat baik dan membanggakan atau sebaliknya terlalu memanjakan anak secara berlebihan.
Faktor kedua, seorang NPD memiliki lingkaran keluarga yang juga NPD. Sebagaimana Islam menyebut sosok ibu sebagai madrasah pertama anak-anaknya. Bukan tidak mungkin jika sosok ibu atau ayah seorang NPD akan memberikan contoh nyata pada anak-anaknya.
Ketiga, NPD ketika di masa kecil kurang mendapat pujian atau apresiasi atau sebaliknya terlalu banyak disanjung. Hal ini membuatnya akan mengemis perhatian dan sanjungan ke orang lain di masa dewasa.
Keempat, ada pengalaman traumatis di masa lalu misalnya seorang anak yang melihat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sehingga dia minim merasa aman sehingga butuh validasi dari orang lain.
"NPD bisa sembuh atas izin Allah SWT tapi butuh waktu," ungkap Ustaz Faizar.