Respons Imbauan BMKG, Penyeberangan di Pelabuhan Jangkar Situbondo Tutup Sementara

Pelabuhan Feri Jangkar Situbondo, Jawa Timur, ditutup sementara untuk aktivitas penyeberangan dari Situbondo-Madura dan Situbondo-Lembar setelah mendapatkan peringatan cuaca buruk dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

oleh Yusron Fahmi diperbarui 14 Mar 2024, 17:18 WIB
Sejak beroperasi permanen pada Minggu (7/1) layanan ferry jarak jauh (LDF) di lintasan penyeberangan Jangkar (Situbondo)-Lembar (Nusa Tenggara Barat) terus meningkatkan kelancaran konektivitas dan sektor logistik, serta terus mendorong perekonomian wilayah Jawa-Lombok. (Dok. ASDP)

Liputan6.com, Situbondo - Pelabuhan Feri Jangkar Situbondo, Jawa Timur, ditutup sementara untuk aktivitas penyeberangan dari Situbondo-Madura dan Situbondo-Lembar setelah mendapatkan peringatan cuaca buruk dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).  

Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Jangkar pada Balai Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jatim Eko Rochman mengatakan, sesuai surat edaran dari BMKG sejak Rabu (13/3) sore kemarin pelabuhan penyeberangan dari Situbondo ke beberapa kepulauan di Madura dan Situbondo ke Lembar (Nusa Tenggara Barat/NTB) ditutup sementara karena cuaca buruk.  

"Memang benar penutupan sementara aktivitas penyeberangan sejak Rabu sore kemarin. Berdasarkan pemberitahuan dari BMKG cuaca buruk di kepulauan Madura masuk zona merah dan bahkan ketinggian ombak dua meter sampai dengan tiga meter," kata Eko, Kamis (14/3/2024).

Tak terkecuali aktivitas penyeberangan dari Situbondo ke Lembar (NTB), menurutnya, juga ditutup sementara atau aktivitas pelayaran ditunda karena lintasan ke Nusa Tenggara Barat itu kecepatan angin lebih dari 30 knot dan ombak mencapai tiga meter.  

Oleh karena itu, lanjut dia, penutupan sementara pelabuhan penyeberangan dari Situbondo ke beberapa kepulauan di Kabupaten Sumenep (Madura) dan tujuan Lembar (NTB) untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, mengingat cuaca buruk diperkirakan sampai dengan Jumat (15/3) besok.

"Jadi, kami menunggu informasi lebih lanjut dari BMKG. Informasi yang kami terima cuaca buruk kemungkinan dua hari atau sampai Jumat (15/3) besok," katanya.

Eko menambahkan, aktivitas pelayaran kapal feri dari Lembar (NTB) maupun dari beberapa kepulauan Madura, juga ditunda.

2 dari 2 halaman

Peringatan BMKG

Armada kapal Feri di Pelabuhan Jangkar Situbondo (Istimewa)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan di sejumlah wilayah di Jawa Timur berpotensi terjadi cuaca ekstrem sehingga berpotensi dilanda bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, banjir dan juga tanah longsor.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan mengatakan, berdasarkan pantauan citra satelit beberapa wilayah di Jawa Timur diminta mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan terjadinya hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung serta hujan es pada periode 12 – 18 Maret 2024.

 Beberapa wilayah yang perlu waspada yaitu di Kabupaten Bangkalan, Lamongan, Madiun, Magetan, Ngawi, Sumenep, Kota Surabaya, Tuban, Gresik, Bojonegoro, Nganjuk, Pamekasan, Ponorogo, Sampang, Sidoarjo, Banyuwangi, Kota Batu, Kota Blitar, Jember, Jombang, Kota Kediri, Kota Mojokerto.

Infografis Tips Hadapi Cuaca Ekstrem agar Tetap Selamat. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya