Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud Md menghadiri rapat rutin TPN ke Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024). Keduanya datang sekitar pukul 16.00 WIB.
Sementara Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesodibjo setelahnya.
Advertisement
Saat tiba di lokasi, Megawati dihampiri seorang anak kecil bernama Edmund Gultom. Ia lantas memamerkan hafalan Pancasila dari sila ke 1 sampai 5 di depan para ketum.
Saat menyebut sila ketiga, Megawati sempat berkelakar ke Edmund bahwa nomor 3 adalah Ganjar. "Kalau tiga itu apa? Pak Ganjar," canda Megawati.
Setelah berhasil menyampaikan semua sila Pancasila, Hary Tanoe menawarkan hadian sepeda untuk Edmund. Tetapi, Megawati tak ingin sepeda selalu dijadikan hadiah.
"Nanti dapat sepeda ya," ucap Hary.
"Jangan sepeda lah, sepeda terus ya," jawab Megawati.
Megawati lantas meminta Edmund mengatakan keinginannya selain sepeda. "Kamu mau apa?" tanya Megawati.
"Maunya rumah," jawab Edmund disambut tawa.
Megawati lantas menyebutkan siap memberikan mainan rumah-rumah. "Mainan rumah boleh ya," kata Megawati.
Mahfud soal Debat Capres Ketiga: Ganjar Sudah Siap Segalanya
Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD meyakini capresnya Ganjar Pranowo sudah menguasai tema debat ketiga. Mahfud mengaku tidak perlu memberikan masukan khusus kepada Ganjar untuk menghadapi debat ketiga.
"Ya, Pak Ganjar sudah tahu itu. Dia sudah menguasai itu, saya sudah bicara. Jadi saya tidak akan memberi masukan khusus," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024).
Mahfud tetap mendampingi Ganjar saat debat nanti. Menurutnya, mantan Gubernur Jawa Tengah itu sudah siap segalanya untuk menampung dan melontarkan pertanyaan.
"Tapi saya akan mendampingi karena dia sudah siap, baik untuk menampung pertanyaan, menjawab pertanyaan maupun untuk melontarkan pertanyaan dalam debat, dia sudah siap segalanya," jelasnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jadwal debat pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Debat pilpres dilaksanakan sebanyak lima kali dan kini tengah memasuki debat ketiga.
Jadwal debat ketiga Pilpres bakal dilaksanakan pada Minggu, 7 Januari 2024 pukul 19.00 WIB. Debat ketiga Pilpres 2024 ini diikuti oleh tiga kandidat capres, yaitu Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Debat akan disiarkan di sejumlah stasiun televisi nasional dengan total durasi 150 menit, sesi debat mencakup enam segmen selama 120 menit, dan sisanya adalah iklan.
Tema debat yang akan dilaksanakan pada debat ketiga Pilpres 2024 adalah Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.
Advertisement
vGanjar Akan Beberkan Strategi Modernisasi Alutsista Saat Debat Capres
Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku punya cara tersendiri dalam melakukan modernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) di tengah keuangan negara yang terbatas.
Ganjar pun akan menyampaikan strategi-startegi modernisasi alutsista itu pada saat debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpers) pada Minggu, 7 Januari 2024 mendatang.
Adapun, tema debat capres kali ini mengenai pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
"Kita tunggu dalam debat besok," kata Ganjar saat ditemui di Jepara, Jawa Tengah, Selasa (2/12/2024).
Sebelumnya, Ganjar menyinggung soal alutsista dan kebutuhan dasar yang mesti terpernuhi. Menurut Ganjar, modernisasi alutsista juga harus dibarengi dengan peningkatan kualiatas Sumber Daya Manusia (SDM). Karena dua hal itu saling berkaitan satu sama lain.
"Maka darat, laut, udara, sekarang mesti kita siapkan sungguh-sungguh. Dan yang kita tanya adalah penggunanya, jangan sampai penggunanya tidak siap. Maka kalau kita mau bicara transisi alutsista, maka transisinya jangan kejauhan, karena peralatan alutsista makin hari makin modern," ucap dia di Kabupaten Demak, Selasa.
Sementara itu, berbicara mengenai industri pertahanan dalam negeri, Ganjar berpendapat, saat ini Indonesia telah mampu memproduksi alutsista sendiri. Capaian tersebut pun harus terus didukung.
"Kalau lah kebutuhan itu tinggi kan lebih baik produksi juga ada dalam negeri, salah satu contoh. Tapi dari sisi politik luar negeri yang lain, memang ada yang kepentingannya langsung terkait dengan kondisi nasional kita," ujar Ganjar.