Belajar Sejarah Bareng Anak Muda, Alam Ganjar Sambangi Keraton Surakarta Hadiningrat

Alam mengaku, kunjungannya bersama sejumlah anak muda ini dilakukan dalam mengisi kegiatan berlibur. Selain itu, dia juga hendak membayar rasa ingin tahunya terhadap nilai budaya dan sejarah dari Keraton Surakarta.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 27 Des 2023, 20:58 WIB
Muhammad Zinedine Alam Ganjar, putra Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengunjungi Keraton Surakarta Hadiningrat di Solo, Jawa Tengah. (Foto: Tim Media Ganjar Pranowo)

Liputan6.com, Jakarta - Putra dari calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar berkunjung ke Solo, Jawa Tengah. Bersama sejumlah anak muda, Alam Ganjar berkesempatan untuk mengunjungi Keraton Surakarta Hadiningrat, Surakarta, Jawa Tengah.

Alam mengaku, kunjungannya bersama sejumlah anak muda dilakukan dalam mengisi kegiatan berlibur. Selain itu, dia juga hendak membayar rasa ingin tahunya terhadap nilai budaya dan sejarah dari Keraton Surakarta.

"Ternyata panjang banget sejarahnya, tadi diperlihatkan silsilah dari atas yang berawal dari kerajaan Mataram, terpecah menjadi Kesultanan Surakarta dan Yogyakarta. Ada beberapa peninggalan yang masih disimpan dan diabadikan di museum ini," kata Alam kepada awak media di lokasi, Rabu (27/12/2023).

Alam mengaku, banyak menggali informasi dan pengetahuan yang diperoleh tentang bagaimana peradaban bangsa ini terbentuk. Keraton Surakarta, menurutnya, jadi bukti kuat dari terbentuknya nilai dan norma yang melekat dari jati diri setiap masyarakat, terutama Jawa.

Melalui kunjungan ke Keraton Surakarta Hadiningrat ini, Alam berharap lebih banyak anak muda yang mau turun dan terlibat dalam melestarikan kebudayaan warisan leluhur.

2 dari 3 halaman

Berharap Anak Muda Meneruskan Peninggalan Kesultanan Surakarta

Muhammad Zinedine Alam Ganjar, putra Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengunjungi Keraton Surakarta Hadiningrat di Solo, Jawa Tengah. (Foto: Tim Media Ganjar Pranowo)

Alam meyakini, pada dasarnya Keraton Surakarta memiliki budaya yang luar biasa kuat dan sudah mendarah daging khususnya bagi masyarakat.

Tidak hanya Surakarta tapi melebar ke daerah sekitar, khususnya anak-anak muda yang hendak melestarikannya untuk generasi ke depan.

"Harapannya warna putih biru (kesultanan) ini masih bisa tetap lestari dan juga lebih banyak lagi teman-teman yang berpartisipasi aktif untuk menjaga karena bisa dilihat masih butuh nafas anak muda untuk mengabdikan passion-nya terhadap peninggalan sejarah Kesultanan Surakarta," kata Alam menandasi.

 

3 dari 3 halaman

Tentang Keraton Surakarta

Muhammad Zinedine Alam Ganjar, putra Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengunjungi Keraton Surakarta Hadiningrat di Solo, Jawa Tengah. (Foto: Tim Media Ganjar Pranowo)

Sebagai informasi, berdirinya Keraton Surakarta tidak terlepas dari Kerajaan Mataram. Kerajaan Mataram ini didirikan oleh Panembahan Senapati Ing Ngalogo pada tahun 1575 dan menjadi sultan pertama. 

Kerajaan Mataram berkembang hingga mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Agung pada tahun 1613-1645.

Dari Kerajaan Mataram ini kemudian melahirkan keturunan dinasti berikutnya, yaitu Keraton Surakarta yang didirikan oleh Pakubuwono II dengan gelar Susuhunan Paku Buwana Senapati Ing Alaga Abdul Rahman Sayidin Panatagama. 

Diketahui, perpindahan dari Keraton Kartasura ke Keraton Surakarta juga disebabkan oleh adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1740-an.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya