Liputan6.com, Jakarta Bos Ducati Gigi Dall'igna akhirnya buka suara terkait rumor terjadinya perpecahan suara diantara para petinggi terkait kehadiran Marc Marquez. Banyak yang tidak setuju Marquez gabung karena takut sang pembalap hanya "curi" ilmu di Ducati.
Namun bos atau manajer umum Ducati, Gigi Dall'igna tak setuju dengan pendapat itu. Dia mengatakan kehadiran Marc Marquez bahkan bisa melebihi arti sebuah juara.
Advertisement
"Saat juara dunia 8 kali ingin menjajal motor Anda, Anda tak mungkin bahagia. Soalnya itu bisa saja lebih baik artinya ketimbang memenangkan gelar juara dunia," kata Gigi.
"Marquez ingin gabung Ducati membuat saya sangat senang. Saya sangat bahagia."
Gigi juga menjawab rumor Marquez awalnya disiapkan untuk gabung tim pabrikan. Dia bahkan sempat diisukan gabung Pramac Ducati agar bisa menggunakan motor terbaru.
"Saat ini, kami punya banyak pembalap dan semuanya sudah terorganisir dengan baik. Wacana itu tak bisa diapungkan. Saya bisa bilang tidak. Anda tak bisa menempatkan Marquez langsung ke tim pabrikan," ujarnya.
Marquez Gunakan Motor Ducati Terbaru?
Gigi juga menjawab soal kemungkinan Marquez menggunakan motor Ducati 2024. Dia mengatakan wacana itu sudah terlambat dan tak berguna.
"Tak ada lagi kemungkinan untuk mewujudkan ide itu karena semuanya sudah terlambat. Tak berguna berpikir seperti itu," katanya.
Advertisement
Perombakan Besar Terjadi di Ducati pada 2025?
Pada 2025, banyak pembalap termasuk Marc Marquez, Francesco Bagnaia dan Jorge Martin yang bakal bebas transfer. Semua pembalap bisa pindah ke mana saja.
"Kami tahu bagaimana mengatur Marquez. Kami saat ini sangat senang dengan level semua pembalap karena semuanya tampil bagus," kata Gigi.
"Kita lihat saja apa yang akan terjadi. Saya sangat bahagia dengan komposisi pembalap Ducati yang ada sekarang."
Marquez Dikhawatirkan Rusak Ritme di Ducati
Gigi juga kembali menjelaskan kekhawatiran-kekhawatiran yang muncul gara-gara kehadiran Marquez. Disebutkan, Marquez bisa merusak dinamika yang ada di Ducati.
"Kami tahu ada beberapa risiko dan kami harus pandai mengatasinya dan juga kesulitan yang akan muncul," ujarnya.
"Ini tak pernah mudah, soalnya saat Anda punya dua pembalap yang menggunakan motor sama berebut gelar juara, itu tidak mudah, situasinya jadi eksplosif."
Advertisement
