Paus Fransiskus Derita Bronkitis Akut, Kembali Absen Sapa Umat di Santo Petrus dan Batal Hadiri COP28

Paus Fransiskus, yang akan berulang tahun ke-87 pada akhir bulan in menuturkan bahwa dia mengikuti dari jauh jalannya konferensi iklim PBB di Dubai (COP28). Sebelumnya, Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri COP28 pada Jumat (1/12) untuk menyampaikan pidato.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Des 2023, 11:45 WIB
Paus Fransiskus melambaikan tangan saat memimpin Doa Angelus dari jendela studionya yang menghadap Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Minggu (1/3/2020). Pemimpin umat Katolik itu untuk pertama kalinya tampil di muka publik dalam empat hari terakhir setelah tak enak badan. (Filippo MONTEFORTE/AFP)

Liputan6.com, Vatican City - Untuk pekan kedua tepatnya pada hari Minggu (3/12), Paus Fransiskus yang sedang sakit melewatkan tampil di hadapan publik di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Dalam pidatonya yang ditayangkan di televisi, Paus Fransiskus mengatakan keadaannya lebih baik. Namun, tidak memungkinkan dia banyak bicara.

Seperti yang dia lakukan seminggu sebelumnya, Paus Fransiskus menyampaikan pidato singkat dari kapel hotel Vatikan, di mana dia tinggal dan sedang memulihkan diri dari penyakit bronkitis menular. Ribuan orang di alun-alun menyimak pidatonya dari layar raksasa yang dipasang di luar ruangan.

Paus Fransiskus, yang akan berulang tahun ke-87 pada akhir bulan in menuturkan bahwa dia mengikuti dari jauh jalannya konferensi iklim PBB di Dubai (COP28). Sebelumnya, Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri COP28 pada Jumat (1/12) untuk menyampaikan pidato.

Dalam penampilan dari kapel pertamanya pada 26 November, dia bersikeras bahwa dia akan melakukan perjalanan ke Dubai meskipun sedang sakit. Namun, pada akhirnya dibatalkan sesuai perintah dokter dan Paus Fransiskus tetap tinggal di Vatikan serta menerima antibiotik melalui infus.

"Saudara dan saudari terkasih, selamat siang ... Saya sudah lebih baik, tetapi masih belum cukup untuk membacakan semuanya," kata Paus Fransiskus, seperti dilansir AP, Senin (4/12).

Paus Fransiskus kemudian memberikan mikrofon kepada seorang pastor yang membacakan pidato yang telah disiapkan, termasuk tentang berakhirnya gencatan senjata dalam perang Hamas Vs Israel.

"Sangat menyakitkan bahwa gencatan senjata telah dilanggar," kata Paus Fransiskus dalam pidatonya yang dibacakan oleh pastor tersebut. "Itu berarti kematian, kehancuran, dan kesengsaraan."

Dia menyerukan pembebasan sisa sandera yang ditawan Hamas pada 7 Oktober dan menyesali kurangnya kebutuhan dasar hidup di Jalur Gaza setelah Israel melancarkan serangan balasan.

2 dari 3 halaman

Batal Hadiri COP28

Paus Fransiskus menyampaikan pesan saat memimpin Misa Malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (11/4/2020). Paus mengatakan bahwa ketakutan orang-orang saat ini sama seperti ketakutan para pengikut Yesus sehari usai diri-Nya disalibkan. (Remo Casilli/Pool Photo via AP)

Pada Kamis (30/11), Paus Fransiskus mengatakan kepada audiens yang terdiri dari para pekerja layanan kesehatan bahwa dia disarankan untuk tidak melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab pada 1-3 Desember karena suhu di sana yang sangat panas.

Paus Fransiskus menambahkan soal penyakit yang dideritanya, "Syukurlah ini bukan pneumonia. Ini adalah bronkitis yang sangat akut dan menular."

Sebelumnya, Paus Fransiskus juga pernah menderita kasus bronkitis akut pada musim semi. Saat itu, dia dirawat di rumah sakit selama tiga hari agar bisa menerima antibiotik intravena.

3 dari 3 halaman

Serukan Perubahan Politik yang Nyata

Ilustrasi perubahan iklim. (Dok. Pixabay)

Terkait COP28, Paus Fransiskus mengungkapkan, "Bahkan dari kejauhan, saya mengikuti dengan penuh perhatian COP28 di Dubai."

Pemimpin umat Katolit dunia sekaligus Vatikan itu memperbarui seruannya agar perubahan iklim dijawab dengan perubahan politik yang nyata.

"Mari kita merangkul visi bersama, berkomitmen dan sekarang, tanpa penundaan, melakukan konversi ekologi global yang diperlukan," imbuhnya.​

Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya