Ganjar Pranowo Bantah Anggapan Tak Lanjutkan Program Hilirisasi Jokowi

Calon presiden Ganjar Pranowo membantah anggapan dirinya tidak akan melanjutkan program hilirisasi era kepresidenan Joko Widodo atau Jokowi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Nov 2023, 21:54 WIB
Calon presiden 2024, Ganjar Pranowo (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden Ganjar Pranowo membantah anggapan dirinya tidak akan melanjutkan program hilirisasi era kepresidenan Joko Widodo atau Jokowi.

Hal ini disampaikan dalam acara 'Rembuk Ide Transisi Energi Berkeadilan; Menelaah Gagasan dan Komitmen Calon Pemimpin Indonesia yang diselenggarakan oleh The Habibie Center, Jumat 24 November 2023.

"Pak Ganjar mau meneruskan hilirisasi enggak? Aku tahu loh karena ada yang statement 'Pak Ganjar enggak mau melakukan ini', salah," kata dia.

Sebelum mencalonkan diri sebagai capres, Ganjar mengaku berdiskusi dengan Jokowi tentang berbagai isu. Termasuk, keberlanjutan program hilirisasi.

"Saya itu mau maju capres itu diskusi awalnya sama Pak Jokowi, saya diskusi berdua panjang sekali, sampai pada satu titik butuh keberlangsungan dan itu Ganjar," jelas dia.

Ia juga berdiskusi dengan Jokowi tentang birokrasi bersih dan pertumbuhan ekonomi. "Kami (juga) diskusi bagaimana menggebrak dan sebagainya. Kami diskusi dua tahun," tutur Ganjar.

Ia menganggap program hilirisasi di Indonesia saat ini sudah berjalan bagus.

"Tetapi yang keluar kan baru nikel ya. Padahal, banyak sekali yang bisa kita hilirisasi dari seluruh material yang kita miliki, resources yang kita miliki. Kita sudah sampai batterai belum? Maka, tugas saya adalah menuntaskan hilirisasinya sampai end to end-nya. Selesai?, belum," ujar Ganjar.

 


Hilirisasi Juga Bisa Dilakukan Banyak Sektor

Menurut Ganjar, semestinya hilirisasi juga dilakukan di sektor pertanian, perkebunan, kelautan, dan digital.

Namun, perlu memperhatikan berbagai faktor untuk mewujudkan hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan, kelautan, dan digital. Di antaranya, memperhatikan sektor sumber daya manusia (SDM).

"Tapi lagi-lagi ketika kita akan melakukan itu, mari kita perhatikan analisis yang komprehensif, SDM-nya disiapkan, kira-kira kita mitigasi yang mana dulu. Jangan-jangan kalau infrastruktur IT (information technology) kita lebih bagus, BTS (base transceiver station) sudah ada dimana-mana, terus kemudian remote area bisa mengakses. Jangan-jangan hilirisasi industri digital yang pertama (hilirisasi), industri kreatifnya jalan," tutur eks Gubernur Jawa Tengah ini.

 

 

 


Industri Kreatif Bisa Mendorong

Ia berharap industri kreatif bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sehingga, Indonesia mampu mengurangi eksploitasi sumber daya alam.

"Industri kreatifnya jalan, jangan-jangan ekonomi akan tumbuh dari ekonomi kreatif ini dan kemudian kita mengurangi yang sumber daya alam, jangan-jangan, sehingga kita bisa menghemat untuk anak cucu kita kelak, sambil para peneiliti menyiapkan hal-hal yang lebih baik untuk mengelola itu," jelas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya