Cuaca Hari Ini Rabu 1 November 2023: Mayoritas Langit Jakarta Berawan hingga Malam Nanti

Meski diselimuti cuaca berawan, tak ada hujan yang dilaporkan BMKG bakal turun sepanjang hari ini diseluruh wilayah DKI Jakarta.

oleh Maria Flora diperbarui 01 Nov 2023, 06:15 WIB
Ilustrasi Cuaca Jakarta Cerah Berawan

Liputan6.com, Jakarta Cuaca berawan menyelimuti seluruh wilayah di DKI Jakarta pagi hari ini, Rabu (1/1/2023). Siang nanti, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian cuaca di Ibu Kota cerah berawan, terkecuali Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.  

BMKG memprakirakan kedua wilayah tersebut berawan hingga malam nanti, begitu pun dengan Jakarta Selatan dan utara. 

Meski diselimuti cuaca berawan, tak ada hujan yang dilaporkan BMKG bakal turun sepanjang hari ini diseluruh wilayah DKI Jakarta. 

Sementara itu, BMKG mengungkap adanya potensi hujan angin disusul petir terjadi disebagian Kota Bogor, Depok serta Bekasi pada siang hingga malam hari. 

"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir & angin kencang yang dapat terjadi pada skala lokal antara siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kab dan Kota. Bogor, Kota. Depok, Kab dan Kota. Bekasi," jelas BMKG diperingatan dini cuaca hari ini, Rabu.

Namun, pagi ini cuaca diprediksi cerah berawan diseluruh wilayah, termasuk Tangerang. 

Berikut informasi prakiraan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota   Pagi   Siang  Malam
 Jakarta Barat   Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan  Cerah Berawan  Berawan Tebal
 Jakarta Selatan   Berawan   Berawan  Berawan Tebal
 Jakarta Timur   Berawan   Berawan  Berawan Tebal
 Jakarta Utara   Berawan  Cerah Berawan  Berawan Tebal
 Kepulauan Seribu   Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bekasi  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
Depok Cerah Berawan Hujan Sedang Cerah Berawan
 Bogor  Cerah Berawan  Hujan Petir  Cerah Berawan
 Tangerang  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
2 dari 3 halaman

Waspada Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba, Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin Kencang

Kenderaan melintas saat hujan di Bundaran HI, Jakarta, Senin (1/11/2021). BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir, dan angin kencang untuk berbagai wilayah di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau, masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari Antara, Senin (30/10/2023).

Ia mengemukakan, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca tiba-tiba bisa berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.

Ia menyebutkan, awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.

"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," katanya.

Dwikorita menyampaikan BMKG memprediksi awal musim hujan 2023/2024 umumnya akan terjadi pada bulan Oktober-Desember 2023, yaitu sebanyak 477 Zona Musim (ZOM) atau 68,2 persen. Sementara puncak musim hujan umumnya diprakirakan pada bulan Januari-Februari 2024, yaitu sebanyak 385 ZOM (55,1 persen).

Sementara sifat hujan pada periode Musim Hujan 2023/2024 diprakirakan normal 566 ZOM (80,9 persen), atas normal sebanyak 69 ZOM (9,9 persen), dan bawah normal 64 ZOM (9,2 persen).

3 dari 3 halaman

Langkah Mitigasi Hadapi Cuaca Ekstrem

Pejalan kaki yang menggunakan payung saat hujan deras menyeberang jalan di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Sejak Oktober, DKI Jakarta mulai memasuki musim penghujan yang sudah masuk ke dalam tahap ekstrem. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Karena itu, Dwikorita juga meminta kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan institusi terkait untuk melakukan langkah mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologis selama musim hujan, terutama di wilayah yang mengalami Sifat Musim Hujan Atas Normal (lebih basah dibanding biasanya).

"Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor," katanya.

Selain itu, kata Dwikorita, Pemda diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini cuaca.

"Pemda dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action), dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologis," katanya.

Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya