Perjuangan Petugas Pemadam Kebakaran Jinakkan Karhutla di Palembang

Kabut tebal menyelimuti Palembang menyusul terjadinya lebih dari 300 kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan. Para pejabat pemerintah meminta masyarakat untuk bekerja dari rumah. Sementara itu, banyak warga mengeluhkan kondisi ini karena menyebabkan sulit beraktivitas.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 05 Okt 2023, 19:05 WIB
Karhutla Palembang
Kabut tebal menyelimuti Palembang menyusul terjadinya lebih dari 300 kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan. Para pejabat pemerintah meminta masyarakat untuk bekerja dari rumah. Sementara itu, banyak warga mengeluhkan kondisi ini karena menyebabkan sulit beraktivitas.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan kebakaran lahan gambut di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (4/10/2023). Kabut tebal menyelimuti Palembang menyusul terjadinya lebih dari 300 kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatra Selatan. (Al ZULKIFLI/AFP)
Para pejabat pemerintah meminta masyarakat untuk bekerja dari rumah. Sementara itu, banyak warga mengeluhkan kondisi ini karena menyebabkan sulit beraktivitas. (Al ZULKIFLI/AFP)
Pihak militer, polisi, dan pemerintah daerah berupaya memadamkan kebakaran yang terjadi di 316 titik di Provinsi Sumatera Selatan. Namun pekerjaan mereka terhambat oleh cuaca kering yang ekstrem, kata Iriansyah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan. (Al ZULKIFLI/AFP)
Kabut asap yang ditimbulkan oleh kebakaran itu bergerak menuju Palembang, Ibu Kota Provinsi Sumatra Selatan, sehingga menyebabkan kondisi udara tidak sehat bagi 1,7 juta penduduk kota tersebut. (Al ZULKIFLI/AFP)
Pekan lalu, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan meminta sekolah-sekolah menunda jam buka karena kabut asap cenderung berkurang pada siang hari. Namun pada Senin (2/10), sekolah-sekolah meminta siswa mereka untuk menghadiri kelas secara daring, karena kualitas udara memburuk dan dikategorikan “berbahaya.” (Al ZULKIFLI/AFP)
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan masalah tahunan di Indonesia dan sering kali menjadi penyebab ketegangan dengan negara-negara tetangga. (Al ZULKIFLI/AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya