Semarak Parade dan Apel Pancasila Sakti di Tugu Proklamasi

Parade dan Apel Pancasila Sakti menyambut Hari Kesaktian Pancasila digelar di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2023). Parade mulai berjalan dari Jalan Borobudur, Jakarta Pusat. Parade berakhir di Museum Taman Proklamasi.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 01 Okt 2023, 12:35 WIB
Hari Kesaktian Pancasila
Parade dan Apel Pancasila Sakti menyambut Hari Kesaktian Pancasila digelar di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2023). Parade mulai berjalan dari Jalan Borobudur, Jakarta Pusat. Parade berakhir di Museum Taman Proklamasi.
Penari Reog Ponorogo melakukan performance art saat Parade dan Apel Pancasila Sakti di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2023). Kegiatan menyambut Hari Kesaktian Pancasila ini dipimpin Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin). (merdeka.com/Arie Basuki)
Parade mulai berjalan dari Jalan Borobudur, Jakarta Pusat. Parade berakhir di Museum Taman Proklamasi. (merdeka.com/Arie Basuki)
Parade itu menampilkan kesenian Reog, Barongsai, Ondel-Ondel, Tanjidor, Marching Band, hingga tarian Nusantara. (merdeka.com/Arie Basuki)
Setelah parade, acara dilanjutkan dengan pelaksanaan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila. (merdeka.com/Arie Basuki)
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan pelaksanaan apel dan parade ini untuk menguatkan penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. (merdeka.com/Arie Basuki)
"Kita melaksanakan apel dan parade kesaktian Pancasila untuk bukan saja menguatkan ideologi Pancasila, tetapi memperpendek jarak idealisme Pancasila dengan praktik kehidupan sehari-hari di masyarakat maupun praktik berbangsa dan bernegara," ujar Cak Imin di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2023). (merdeka.com/Arie Basuki)
Cak Imin pun berharap pemerintah harus berpihak pada kemanusiaan, penerapan undang-undang yang adil, dengan penerapan hukum yang sama kepada seluruh warga. Menurutnya, itulah penerapan yang baik dari Kesaktian Pancasila. (merdeka.com/Arie Basuki)
Dalam momen ini, Cak Imin juga menilai keberagaman di Indonesia telah berjalan dengan damai. Dan jika ada bentuk kekerasan dan bentuk ancaman terhadap SARA, tidak sesuai dengan Indonesia. (merdeka.com/Arie Basuki)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya