Laman Resmi Kemenparekraf Kini Dilengkapi Fitur Ramah Disabilitas, Ini Sederet Fungsinya

Laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kini dilengkapi dengan fitur yang ramah disabilitas.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 27 Jun 2023, 18:13 WIB
Laman Resmi Kemenparekraf Kini Dilengkapi Fitur Ramah Disabilitas, Ini Sederet Fungsinya. Foto: tangkapan layar kemenparekraf.go.id.

Liputan6.com, Jakarta Laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kini dilengkapi dengan fitur yang ramah disabilitas.

Untuk mengaktifkan fitur ini caranya cukup mudah yakni:

  • Ketik alamat situs kemenparekraf.go.id di mesin pencarian
  • Setelah masuk, tekan tombol formula Ctrl+U di keyboard
  • Menu aksesibilitas akan muncul di laman tersebut.

Untuk cara yang lebih mudah, pengunjung situs juga bisa mengklik logo disabilitas. Yakni gambar bulat berwarna biru dengan logo orang berkursi roda di pojok kiri halaman situs. Menu aksesibilitas pun akan muncul.

Menu aksesibilitas ini berisi macam-macam pilihan. Mulai dari pemilihan bahasa hingga pemilihan jenis disabilitas.

Jenis disabilitas yang tersedia dalam menu tersebut yakni:

  • Gangguan motorik
  • Tunanetra (gangguan penglihatan)
  • Buta (disabilitas netra total)
  • Buta warna
  • Disleksia
  • Kognitif dan pembelajaran
  • ADHD
  • Kejang dan epilepsi.

Ketika jenis disabilitas ini diklik, maka laman tersebut otomatis akan menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Misalnya, ketika fitur “Buta” diklik, maka fitur pembaca layar akan aktif. Semua teks yang ada di laman tersebut akan dibacakan dalam bentuk suara.

Sementara, ketika diklik fitur “Buta Warna” maka warna laman yang awalnya biru gelap akan berubah menjadi biru terang. Begitu pula dengan gambar-gambar lain yang akan berubah kontras warnanya menyesuaikan pada penglihatan penyandang buta warna.

2 dari 4 halaman

Fitur Lainnya

Laman Resmi Kemenparekraf Kini Dilengkapi Fitur Ramah Disabilitas, Ini Sederet Fungsinya. Foto: tangkapan layar kemenparekraf.go.id.

Fitur lainnya yakni penyesuaian untuk pengguna disleksia. Ketika diklik, maka tulisan di laman ini akan berubah.

Spasinya menjadi lebih jauh dan tinggi setiap tulisannya diratakan. Baik huruf kapital maupun huruf kecil semuanya memiliki tinggi dan ukuran yang sama. Ini dilakukan guna memudahkan penyandang disleksia dalam membaca isi situs.

Disleksia sendiri adalah kelainan genetik yang memengaruhi kinerja otak khususnya dalam membaca dan berbahasa.

Fitur Kognitif dan Pembelajaran

Selanjutnya, saat fitur “Kognitif dan Pembelajaran” diklik, maka akan muncul garis hitam bertanda panah.

Garis ini mengikuti cursor atau penunjuk di layar komputer. Gunanya, membantu pembaca dengan masalah kognitif dan pembelajaran membaca setiap alinea dalam artikel tanpa harus menunjuknya secara langsung menggunakan telunjuk.

3 dari 4 halaman

Untuk Pengguna ADHD

Laman Resmi Kemenparekraf Kini Dilengkapi Fitur Ramah Disabilitas, Ini Sederet Fungsinya. Foto: tangkapan layar kemenparekraf.go.id.

Bagi pengguna dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) membaca dengan fokus adalah salah satu hal menantang.

Maka dari itu, fitur “ADHD” dalam laman resmi Kemenparekraf juga dibuat khusus sesuai kebutuhan penyandang ADHD.

Ketika fitur itu diklik, maka akan muncul garis fokus. Garis ini seperti lampu senter yang hanya terang di sebagian lokasi saja, yakni alinea yang sedang dibaca. Sementara, alinea yang tidak sedang dibaca akan memiliki warna yang lebih gelap.

Seperti fitur “Kognitif dan Pembelajaran, fitur “ADHD” juga mengikuti cursor sesuai arahan pengguna.

4 dari 4 halaman

Fitur untuk Orang dengan Kejang dan Epilepsi

Laman Resmi Kemenparekraf Kini Dilengkapi Fitur Ramah Disabilitas, Ini Sederet Fungsinya. Foto: tangkapan layar kemenparekraf.go.id.

Orang dengan kejang dan epilepsi tidak lepas dari perhatian Kemenparekraf dan laman aksesibelnya.

Ketika fitur “Kejang dan Epilepsi” diklik, maka kecerahan atau kontras layar sedikit meredup. Sementara, gambar atau foto-foto yang mulanya penuh warna dan cerah akan menjadi lebih kelabu.

Hal ini disesuaikan dengan orang yang memiliki riwayat kejang dan epilepsi. Pasalnya, mereka perlu menghindari layar yang terlalu cerah dan warna-warna yang terlalu mencolok agar penyakitnya tidak kambuh.

Setiap fitur juga bisa diatur kembali sesuai kenyamanan pengguna. Mulai dari ukuran teks, spasi teks, kecerahan layar, penampil atau penghilang gambar, dan lain-lain.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya