Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tidak akan melakukan pembatasan saat mudik Lebaran 2023 seperti tahun-tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19. Tahun 2023 masyarakat Indonesia akan melakukan mudik ke kampung halaman, setelah beberapa tahun mungkin tidak bisa pulang.
Banyak alat transportasi yang dipilih untuk pulang ke kampung halaman, namun mobil pribadi masih menjadi pilihan yang menarik bagi masyarakat. Menggunakan menggunakan mobil pribadi untuk mudik memiliki beragam kelebihan, yaitu lebih fleksibel, baik dari segi waktu dan rute.
Advertisement
Kondisi lalu lintas juga diperkirakan akan padat di jalan tol, dan akan menjadi sangat bermasalah bagi para pengguna kendaraan pribadi, seperti mobil.
Selama berjam-jam, pengemudi harus berkonsentrasi melihat jalan dan kendaraan lainnya agar tidak terjadi kecelakaan. Sehingga perjalanan mudik atau balik dari kampung halaman, dengan kondisi lalu lintas yang tidak bisa ditebak akan menjadi kegiatan yang sangat melelahkan.
Menurut Rifat Sungkar, Pendiri Rifat Drive Labs, ketika berkendara tanpa berhenti alias tidak dalam kondisi macet, maksimal hanya tiga jam, setelah itu disarankan untuk beristirahat.
"Kalau berkendara terus dan tidak berhenti, sebaiknya maksimal tiga jam. Tapi kalau berhenti alias dalam kondisi macet bisa sampai empat jam," jelas Rifat kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Kadar Oksigen dan Air
Sementara itu, pereli nasional ini menyarankan, ketika melakukan perjalanan mudik atau balik Lebaran jangan berpikir untuk cepat sampai.
"Itu salah, kita harus berpikir selamat, bukan cepat sampai. Sepanjang perjalanan harus enjoy," terang suami dari Sissy Priscillia ini.
Sementara itu, berkendara saat mudik atau balik Lebaran untuk menjaga konsentrasi ada dua kunci, yaitu kadar oksigen dan air. Jika keduanya berada di titik 80 persen, maka konsentrasi saat mengemudi sangat baik.
"Triknya, saat mengemudi siang hari diusahakan tidur saat istirahat. Tidak usah lama-lama, cukup setengah jam sampai satu jam untuk restart body," pungkasnya.
Advertisement
