Tips Makan Sahur dari Ahli Gizi agar Tetap Berenergi hingga Waktu Buka Puasa

Makan sahur dengan gizi yang cukup harus menjadi fokus agar tubuh tetap fit, terutama bagi para pekerja.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 20 Mar 2023, 18:10 WIB
Makan sahur penting dilakukan agar seseorang bisa menyimpan energi selama berpuasa seharian. (Foto: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang puasa Ramadhan, ahli gizi kembali mengingatkan akan pentingnya memperhatikan asupan nutrisi saat sahur.

Fitri Hudayani, SST, S.Gz, MKM, RD mengingatkan agar masyarakat yang hendak menjalankan ibadah puasa Ramadhan jangan hanya mengandalkan konsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak dan asal kenyang saat makan sahur.

Menurutnya, makan sahur penting dilakukan agar seseorang bisa menyimpan energi selama berpuasa seharian. Karbohidrat memang merupakan asupan utama, namun Fitri mengingatkan bahwa karbohidrat menjadi sumber energi yang diproses oleh tubuh terlebih dulu. Dengan demikian, simpanan energi akan lebih cepat habis.

"Cuma kan karbohidrat ini kan diproses menjadi energi ini duluan, nih, paling cepat dihasilkan dan paling cepat habis. Oleh karena itu, makan jangan karbohidrat saja," ujar Fitri, dilansir Antara.

Ahli gizi yang berpraktik di RSUPN dr Cipto Mangunkusumo ini menggarisbawahi pentingnya mendapat asupan jenis pangan lain yang mengandung protein baik hewani maupun nabati, lemak dalam jumlah terbatas, serta serat dari sayur dan buah-buahan sebagai sumber energi. Terlebih ketika puasa Ramadhan.

"Supaya merasa kenyang yang nggak cepat hilang, juga kan dicerna paling terakhir itu adalah sumber serat. Sumber serat itu kita ambilnya dari sayuran, dari buah," jelasnya.

Serat dalam sayur dan buah juga bisa membantu pelepasan gula darah jadi lebih lambat. Dengan demikian, Fitri mengatakan, kondisi gula darah tidak langsung melonjak tinggi ketika seseorang makan sahur maupun berbuka. Hal tersebut akan membantu tubuh mendapat energi yang lebih stabil.

"Jadi pelepasannya lambat (pada serat) dan itu juga yang memengaruhi kita mendapat energinya lebih stabil," ujarnya.

 

2 dari 3 halaman

Menjaga Pola Makan Sehat

Serat dalam sayur dan buah juga bisa membantu pelepasan gula darah jadi lebih lambat. (Foto: Pixabay/Wow Pochiangrak)

Menjelang puasa, Fitri menyarankan untuk membiasakan diri makan secara teratur, menjaga pola makan sehat, dan tetap berolahraga agar tubuh tetap bugar sampai saat menjalankan puasa Ramadhan.

Ketika puasa Ramadhan, akan terjadi perubahan jam makan dan orang cenderung akan lebih berat menahan lapar serta mudah lemas pada awal berpuasa. Namun, tubuh akan mulai bisa beradaptasi seiring berjalannya waktu, kata Fitri.

Ketika berpuasa, kebutuhan gizi seseorang tidak berbeda dengan kebutuhan gizi di hari-hari lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada pergeseran waktu makan dan perubahan aktivitas sehari-hari yang tidak terlalu signifikan. Oleh karena itu, Fitri mengatakan, makan sahur dengan gizi yang cukup harus menjadi fokus agar tubuh tetap fit, terutama bagi para pekerja.

 

3 dari 3 halaman

Minum Air Putih Saat Sahur

ilustrasi minum air putih di waktu yang tepat/unsplash

Dia juga mengingatkan pentingnya minum air putih agar tetap bsai beraktivitas secara normal.

"Minum air putih kalau pada saat sahur jangan lupa, itu paling enggak dua gelas minum air putih. Dengan begitu cukup kita bisa melakukan aktivitas secara normal. Jadinanti gula darahnya tidak misalnya jam 10 atau jam 11 sudah ngedrop dan sudah lemas," jelas Fitri.

Dengan pola makan yang cukup saat sahur diharapkan tubuh akan tetap fit hingga waktu berbuka tiba.

"Mudah-mudahan sih, dengan cara makan yang cukup pada saat sahur, itu akan terjaga sehingga sampai nanti kita menjelang magrib kita masih dalam kondisi fit."

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya