Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) pada penutupan perdagangan sesi I Kamis, 23 Februari 2023. Saham BEEF ditutup menguat 9,38 persen ke posisi Rp 70 usai diborong perusahaan Singapura Asia Agri International Pte Ltd.
Melansir data RTI, saham BEEF dibuka pada posisi Rp 70 dari penutupan sebelumnya Rp 64. Saham BEEF berada di level tertinggi Rp 70 dan terendah Rp 66. Total frekuensi perdagangan saham BEEF hari ini tercatat sebanyak 323 kali dengan volume transaksi 10,01 juta senilai Rp 698,7 juta.
Advertisement
Dalam sepekan ini, harga saham BEEF menguat 27,27 persen. Saham BEEF berada di level tertinggi Rp 70 dan terendah Rp 53 per saham sepekan terakhir. Dalam sebulan terakhir, harga saham BEEF menguat 14,75 persen. Saham BEEF berada di level tertinggi Rp 70 dan terendah Rp 50 per saham sepekan terakhir.
Sebelumnya, perusahaan Singapura Asia Agri International Pte Ltd memborong saham PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) secara bertahap pada 16-20 Februari 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (23/2/2023), Asia Agri International membeli saham Estika Tata Tiara sebanyak 89,85 juta dan 230 juta dengan harga Rp 58 per saham pada 16 Februari 2023. Lalu, Asia Agri International membeli saham BEEF sebanyak 270,14 juta dengan harga Rp 58 per saham pada 20 Februari 2023.
Total saham BEEF yang dibeli Asia Agri International sebanyak 590 juta lembar saham. Dengan demikian, transaksi tersebut merogoh kocek sebanyak Rp 34,22 miliar. Usai melakukan transaksi tersebut, Asia Agri International menggenggam 31 persen saham BEEF.
PKPU Estika Tata Tiara
Sementara itu, terkait Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT Estika Tata Tiara Tbk, saat ini Perseroan melaksanakan korespondensi kepada seluruh kreditur PT Estika Tata Tiara Tbk yang terverifikasi sejumlah 144 kreditur dan akan membayarkan kepada seluruh kreditur yang terverifikasi sesuai putusan dari PKPU secara bertahap.
Adapun kreditor dari Perseroan terdiri dari:
1. Kreditor Surety, adalah kreditor yang memiliki klaim kepada Perseroan berdasarkan perjanjian surety. Adapun pokok surety dibayar 120 kali cicilan bulanan sama besar.
2. Kreditor Afiliasi, adalah pihak afiliasi yang memiliki klaim kepada para debtor, yang akan dibayar secara 48 kali cicilan bulanan sama besar.
3. Kreditor Utang Tertentu, yang memiliki klaim terdahap debitor, pokok yang akan dibayarkan 60 kali cicilan sama besar.
4. Kreditor Utang Dagang,
a. masing masing klaim utang dagang akan dikenakan pemotongan sebesar 40 persen, sehingga 60 persen wajib dibayar Perseroan dengan dibayar secara 24 kali cicilan bulanan sama besar pada tahap pertama. Tahap kedua dilakukan pemotongan sebesar 70 persen, sehingga 30 persen wajib dibayar Perseroan secara 12 kali cicilan bulanan sama besar.
5. Kemitraan, kreditor yang memiliki Klaim kepada Perseroan berdasarkan perjanjian kemitraan, pokok kemitraan dibayar secara 60 kali cicilan bulanan sama besar.
"Adapun cicilan pembayaran kepada seluruh kreditor akan dilaksanakan pada akhir Maret 2023," tulis Manajemen Perseroan.
Saham BEEF melambung 9,38 persen ke posisi Rp 70 per saham pada perdagangan Kamis, 23 Februari 2023 pukul 10.00 WIB. Saham BEEF berada di level tertinggi Rp 70 dan terendah Rp 66 per saham. Total frekuensi perdagangan 304 kali. Total volume perdagangan 97.856. Nilai transaksi Rp 682,8 juta.
Advertisement
Strategi BEEF Perbaiki Kinerja Keuangan
Sebelumnya, PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) berencana mencari investor baru. Hal itu merupakan upaya perseroan untuk selesaikan permasalahan nilai buku yang negatif sejak 31 Maret 2021. Rencana itu diutarakan bersamaan sejumlah rencana lain, yakni pemanfaatan kembali aset atau fasilitas unit perseroan.
Lalu mengaktifkan kembali unit usaha bisnis dan aset perseroan, dan memproduksi kembali semua produk yang telah ada dan melakukan penetrasi pasar kembali.
"Langkah perseroan atas nilai buku yang negatif sejak 31 Maret 2021 adalah, pertama, hadirnya investor baru," ungkap Sekretaris Perusahaan PT Estika Tata Tiara Tbk, Ratna Sari dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (9/1/2023).
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, nilai ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk termasuk kompensasi dari kerugian adalah Rp 518 miliar. Ratna menjelaskan, hal itu disebabkan utang perseroan kepada entitas induk sejak 2019.
Bersamaan dengan itu, penjualan perseroan per 30 September 2022 dibandingkan dengan per 30 September 2021 mengalami penurunan sebesar Rp 102 miliar, hal ini melanjutkan penurunan yang terjadi per 30 September 2021. Jika dibandingkan dengan per 30 September 2020 yakni sebesar Rp 556 miliar.
"Dalam dua tahun terakhir ini perseroan masih mengalami kerugian atas beban bahan baku yang sangat mahal. Sehingga produksi dari Perseroan pun mengalami penurunan, dan penjualan produk pun banyak terhambat,” jelas Ratna.
Untuk menambal dari sisi pendapatan, Estika Tata Tiaraberencana menambah segmen pendapatan, dijalankan kembali sewa kandang, menerima maklon dari pihak ketiga, menjalankan impor sapi, dan penjualan produk di commerce atau marketplace.
Resmi Tercatat di BEI pada 2019
Sebelumnya, PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) dan PT Pollux International Tbk (POLI) resmi melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan saham Kamis (10/1/2019). Kedua saham Perseroan tercatat kompak melonjak di awal perdagangan.
Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) akan melepas saham kepada publik sebanyak 376,862 juta unit. Itu sebesar 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan ETT setelah mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Pada pencatatan perdana ini, saham perseroan naik 140 poin atau 41,18 persen ke level Rp 480 dari harga IPO Rp 340. Saham BEEF ditransaksikan sebanyak 112 kali dengan volume sebanyak 66.680 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 3,37 miliar.
"Kami bersyukur, saham Perseroan sangat diminati investor sehingga mengalami oversubscribed 86,11 kali. Hal ini menandai investor percaya pada perusahaan,” ucap Direktur Utama BEEF Yustinus Sadmoko di Gedung BEI.
Dari IPO ini, perusahaan bidang produksi dan distribusi makanan olahan terpadu tersebut, akan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 128,13 miliar. Itu berarti saham ETT ditawarkan seharga Rp 340 per unit.
Adapun dana hasil IPO ini antara lain akan digunakan sebesar 45 persen untuk pembelian sapi hidup baik lokal maupun impor. Sebesar 25 persen untuk pembelian barang dagangan berupa daging impor maupun lokal.
Advertisement
Dana IPO
Sisanya 30 persen untuk investasi perluasan kandang dan membangun fasilitas produksi baru di Subang (Jawa Barat) dan Salatiga (Jawa Tengah). Bersamaan dengan penawaran saham baru, ETT juga menawarkan Waran Seri I sebanyak 37,686 juta unit.
Jika seluruh waran dieksekusi, maka saham eks waran mencapai 2,50 persen dari total saham ditempatkan dan disetor pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO saham.
Setiap pemegang 10 saham baru akan memperoleh satu Waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru. Sementara itu, harga pelaksanaan Waran sebesar Rp 550 per unit. Itu berarti ETT nantinya akan memperoleh tambahan modal Rp 20,73 miliar.
Sementara itu, PT Pollux Investasi International Tbk (POLI) menjadi emiten ke-3 di BEI. Perseroan dengan kode saham POLI itu menetapkan harga IPO sebesar Rp 1.635 per saham dengan jumlah saham yang dilepas mencapai 402,10 juta sehingga dana yang akan diraih mencapai Rp 657,44 miliar.
Pada pencatatan perdana ini, saham perseroan naik 815 poin atau 49,85 persen ke level Rp 2.450 dari harga IPO Rp 1.635. Saham POLI ditransaksikan sebanyak 8 kali dengan volume sebanyak 793 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 194.29 juta. Perusahaan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.