Kondisi 90 Persen WNI di Turki Aman dari Gempa 6 Februari 2023, Hanya 11 Daerah yang Terdampak

KBRI Ankara mengatakan menerima banyak permintaan informasi dari masyarakat Indonesia mengenai kondisi keluarga/kerabat/teman mereka yang berada di Turki setelah terjadi gempa 6 Februari 2023.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Feb 2023, 11:26 WIB
Pemandangan udara ini menunjukkan penduduk, dibantu oleh alat berat, mencari korban dan korban selamat di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Twon Harim, di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah di perbatasan dengan Turki, Senin (6/2/2023). Para tim penyelamat hingga kini masih mencari korban selamat di antara puing-puing bangunan. (Omar HAJ KADOUR / AFP)

Liputan6.com, Ankara - Gempa Turki 6 Februari 2023 tengah jadi sorotan, pasalnya jumlah korban jiwa melonjak cukup tajam dalam hitungan jam. Pada Selasa (7/2/2023), dilaporkan sudah 4.300 orang lebih meninggal dunia akibat lindu dahsyat di negeri tersebut.

Gempa Turki pertama berkekuatan Magnitudo 7,8 versi USGS, media Turki menyebut kekuatannya 7,4. Siang harinya, terjadi lindu besar kedua dengan Magnitudo 7,5--sejumlah media menyebut M 7,6. 

Sejumlah gempa susulan dengan magnitudo lebih rendah juga dilaporkan terjadi.

KBRI Ankara mengatakan menerima banyak permintaan informasi dari masyarakat Indonesia mengenai kondisi  WNI, baik keluarga/kerabat/teman mereka yang berada di Turki setelah terjadi gempa.

"Perlu kami tegaskan sekali lagi, wilayah utama yang mengalami gempa bumi hanya di wilayah Tenggara Turki yang berdekatan dengan perbatasan Suriah meliputi 11 daerah yaitu Adana, Adıyaman, Kahramanmaraş, Gaziantep, Diyarbakır, Hatay, Kilis, Şanliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig, Elbistan," ujar Duta Besar (Dubes) RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, dalam pernyataan tertulisnya.

"Di wilayah tersebut diperkirakan terdapat sekitar 500 WNI yang bermukim. Sebagian besar adalah pelajar, pekerja spa terapis, pasangan menikah dengan warga setempat dan pekerja di organisasi internasional yang beroperasi di perbatasan Turki-Suriah," sambung Dubes Iqbal.

Dari 6.500 WNI yang tercatat di Turki, sambung Dubes Iqbal, hampir 90% tinggal di kawasan Marmaris (Istanbul, Bursa, Kocaeli, Canakkal, Kirklareli), Anatolia Tengah (Ankara, Syakarya, Karabuk, Kastamonu, Zonguldak, Samsun, Barten, Afyon, Kutahya, Eskisehir) dan Agean (Isparta, Antalya, Izmir, Bodrum, Mugla).

"WNI di daerah-daerah ini tidak terkena dampak gempa dan semuanya dalam keadaan aman. Khusus untuk daerah Kayseri, gempa terasa di kota Kayseri namun kondisi aman dan tidak ada korban maupun bangunan runtuh," tuturnya.

Dubes Iqbal menjelaskan, bagi mereka yang memiliki keluarga/kerabat/teman di Turki yang berada di luar 11 kota yang terkena dampak langsung tersebut tidak perlu khawatir.

"Tidak disarankan untuk menghubungi hotline KBRI Ankara sehingga akan memberikan kesempatan kepada hotline untuk fokus menanganai WNI yang terdampak langsung," imbau Dubes Iqbal.

 

2 dari 4 halaman

Ada 500 WNI di Sekitar Lokasi Gempa Turki 6 Februari 2023, Begini Kondisinya

Pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk mencari korban dan penyintas di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Harim, di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah di perbatasan dengan Turki, Senin (6/2/2023). Ratusan orang dilaporkan tewas di Suriah utara setelah gempa berkekuatan 7,8 yang berasal dari Turki dan dirasakan di seluruh negara tetangga. (Omar HAJ KADOUR / AFP)

KBRI Ankara sebelumnya mengatakan hingga Senin, 6 Februari siang waktu Turki, korban gempa bumi tercatat di 19 lokasi lindu. 

"Sejauh ini dari sekitar 500 WNI di sekitar lokasi, tiga orang terluka dan sudah ditangani di rumah sakit terdekat," jelas KBRI Ankara dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Senin (6/2/2023).

Menurut data yang diperoleh dari KBRI Ankara, berikut ini sebaran WNI terdampak gempa Turki 6 Februari 2023:

  • Ada empat WNI di Malatya. Kondisi WNI aman dan mengungsi dı gedung sekolah dan masjid.
  • Di Kahramanmaras, ada 56 WNI. 1 orang patah tulang (sudah berobat di RS), WNI (mahasiswa) dalam keadaan aman dan mengungsi di balai kota, masjid dan kampus.
  • Terpantau tidak ada WNI di wilayah Kilis.
  • Sementara itu di Diyarbakir terdapat 23 WNI. Spa terapis terdampak (totalnya belum diketahui jumlahnya; 3 orang di Plaza Hotel).
  • Di Adana ada 53 WNI. Di sana terpantau tidak ada kerusakan parah. Kondisi mahasiswa serta WNI aman dan selamat.
  • Di Osmaniye ada 2 WNI. Belum dapat dihubungi.
  • Di Gaziantep terpantau 43 WNI. Dalam keadaan aman dan mengungsi di balai kota, masjid.
  • Di Hatay ada 45 WNI, 2 orang terluka. Banyak warga yang mengungsi.
  • Di Adiyaman ada 3 WNI. Belum dapat dihubungi
  • Di Şanlırurfa 4 keluarga WNI. Kondisinya aman, tidak ada yg terdampak. Terdapat 10 turis WNI yang sudah dihandle oleh tour guide.
  • Total 233 yang tercatat di Portal Peduli WNI (bisa mencapai 500 jika termasuk Kayseri).

Bantuan untuk WNI Terdampak

Menurut KBRI Ankara, dibutuhkan keperluan darurat untuk para WNI di lokasi terdampak gempa Turki. Di antaranya:

  • Jaket winter
  • Boots
  • Kaos kaki
  • Sarung tangan
  • Selimut
  • Pembalut
  • Susu anak
  • Popok Bayi
  • Syal Kerudung
  • Paket Sembako : Indomie, roti, biskuit, beras, air putih, gula, teh
  • Obat-obatan (parasetamol, obat maag, hansaplast, betadine), vitamin

Gempa Besar Kedua

Siang waktu Turki, pukul 13.24, juga dilaporkan terjadi gempa susulan terbaru di daerah Elbistan, Kahramanmaras dengan kekuatan 7,6 (jarak 45 km dari lokasi pusat gempa sebelumnya) -- sejumlah media menyebut kekuatannya 7,5. Kendati demikian, menurut KBRI Ankara, belum diperoleh informasi mengenai tingkat kerusakannya.

Sebelumnya, KBRI Ankara menyatakan telah berkoordinasi dengan otoritas lokal di daerah tersebut, Satgas Perlindungan WNI dan PPI di sekitar lokasi.

"KBRI terus mengaktifkan hotline perlindungan WNI di +90 532 135 22 98. KBRI juga membuka link khusus permintaan bantuan bagi seluruh WNI di sekitar lokasi yang terdampak gempa."

3 dari 4 halaman

Kondisi 3 WNI Korban Luka Gempa Turki yang Dirawat di RS

Pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk mencari korban dan penyintas di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Harim, di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah di perbatasan dengan Turki, Senin (6/2/2023). Dilansir AFP, Selasa (7/2) setidaknya 1.444 orang tewas pada Senin (6/2) di seluruh wilayah Suriah, kata pemerintah dan otoritas penyelamat setempat. (Omar HAJ KADOUR / AFP)

KBRI Ankara mengatakan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) korban meninggal gempa Turki, yang mengguncang Senin, 6 Februari 2023.

"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia," tutur pihak KBRI Ankara melalui pernyataan tertulisnya.

Kendati demikian, sejumlah WNI di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan bangunan parah akibat gempa Turki tersebut. "KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat."

"Tiga orang WNI mengalami luka, 1 orang di Kahramanmaras dan 2 orang Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat," jelas pihak KBRI Ankara.

Sementara itu, kondisi WNI korban luka gempa Turki dilaporkan stabil.

"Kondisinya baik dan Insyaallah tertangani," ujar Duta Besar (Dubes) RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, dalam pesan singkat kepada Liputan6.com.

Kendati demikian, sambung Dubes Iqbal, "Kita akan lihat kondisi apa kondisi rumahnya memungkinkan buat pulang."

Menurut data yang dibagikan oleh KBRI Ankara, 1 dari 3 orang WNI dilaporkan patah tulang (sudah berobat di RS).

Sebelumnya, KBRI Ankara telah menyatakan berkoordinasi dengan otoritas lokal di daerah tersebut, Satgas Perlindungan WNI dan PPI di sekitar lokasi.

4 dari 4 halaman

Penyebab Gempa Turki: Lempeng Anatolia

Seorang korban dari gempa bumi dengan magnitudo 7,7 di wilayah Diyarbakir, Turki pada 6 Februari 2023 pasca dilanda gempa. (Ilyas Akengin/AFP)

Sebelumnya dilaporkan, pusat gempa itu berada dekat Kota Gaziantep yang lokasinya berada di sebelah utara ibu kota Suriah, Aleppo. 

Lokasi Turki sebetulnya memang rawan gempa. Penyebabnya adalah Anatolian Plate (Lempeng Anatolia) yang berada di area Turki. 

Menurut laporan Al Jazeera, Turki umumnya berada di atas Lempeng Anatolia, serta berada di daerah patahan-patahan besar: Patahan Anatolia dan Patahan Eurasia di sebelah utara Turki, kemudian Patahan Anatolia Timur yang bersandingan dengan Patahan Arabia di tenggara Turki.

Lokasi geologis tersebut membuat Turki menjadi salah satu zona gempa bumi paling aktif di dunia.

Pada 1999, ada pula gempa besar yang merenggut nyawa 17 ribu orang, termasuk lebih dari 1.000 orang di Istanbul. 

Gempa bumi pada Senin ini merupakan yang terbesar di Turki sejak gempa di Provinsi Erzincan pada 1939. Ada 30 ribu orang meninggal pada gempa tersebut.

Situs USGS menyebut informasi awal menunjukkan bahwa gempa terjadi di tiga persimpangan Lempeng Anatolia, Arabia, dan Afrika.

Hingga kini, pemerintah Turki masih terus mencari korban yang tertimbun bangunan. Ada kemungkinan jumlah korban terus bertambah.

Infografis Rentetan Gempa di Cincin Api Pasifik. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya